PGN Hadapi Tantangan Pasokan Gas, Aktif Jalin Komunikasi dengan KKKS, Catat Itu!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memberi sinyal adanya tekanan pada pasokan gas bumi yang dikelolanya. Faktor penurunan produksi alamiah di lapangan gas, keterbatasan infrastruktur, dan dinamika harga menjadi tantangan utama yang harus dihadapi anak usaha PT Pertamina (Persero) ini.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa fenomena natural decline atau penurunan produksi gas secara alami di hulu kerap mengganggu pasokan. Kondisi itu diperparah ketika terjadi gangguan operasional di sektor hulu, sementara permintaan dari pelanggan justru meningkat.

“Jika demand naik lebih tinggi dari pasokan yang ada, otomatis terjadi mismatch antara suplai dan permintaan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Selain faktor produksi, keterbatasan jaringan pipa juga menjadi persoalan. Saat ini, infrastruktur gas baru terhubung dari Sumatra hingga Jawa, padahal potensi sumber daya gas bumi lebih banyak berada di kawasan Indonesia Timur.

“Infrastruktur masih dalam progres perluasan ke daerah lain,” tambah Fajriyah.

LNG Jadi Opsi Solusi

Untuk menyiasati keterbatasan pasokan dari gas pipa, PGN memperkenalkan opsi pasokan liquefied natural gas (LNG) kepada pelanggan sejak Mei 2024. Perusahaan telah mengoperasikan fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung untuk mengubah LNG kembali menjadi gas.

“Sekarang semakin banyak penggunaan LNG karena pasokan gas pipa terbatas. Optimalisasi fasilitas regasifikasi juga meningkat,” kata Fajriyah.

Namun, harga LNG lebih tinggi dibanding gas pipa akibat adanya biaya tambahan proses regasifikasi. Hal ini berdampak pada harga gas secara umum, khususnya di industri.

Intensifkan Koordinasi dengan KKKS

PGN juga memperkuat komunikasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengamankan pasokan. Pertemuan rutin dilakukan, baik langsung dengan pemasok maupun melalui koordinasi dengan pemerintah.

“Kami dilibatkan pemerintah untuk membahas destinasi penyaluran gas, kebutuhan infrastruktur, hingga suplai untuk industri. Harapannya PGN bisa mendapat pasokan dari proyek-proyek baru seperti Andaman dan Masela,” jelasnya.

Dengan peran ganda sebagai pembeli gas dan pemilik infrastruktur distribusi, PGN berupaya menjaga kesinambungan pasokan bagi pelanggan, sembari terus mengembangkan jaringan dan memperluas akses energi bersih di seluruh Indonesia.