Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com — Pertamina mencatat tonggak penting dalam eksplorasi migas nasional melalui keberhasilan penemuan cadangan pada sumur pengembangan SIDAYU 5 di Wilayah Kerja Pangkah, Jawa Timur. Sumur yang dioperasikan oleh PGN Saka, anak usaha Pertamina, diperkirakan mampu menambah produksi sebesar 2.300 barel minyak per hari (BOPD) dan 1 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan optimisme tinggi atas hasil tersebut. Ia menegaskan bahwa temuan sumur SIDAYU 5 bukan hanya menambah volume produksi migas, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat portofolio energi nasional.
“Keberhasilan SIDAYU 5 tidak hanya memperkuat portofolio aset migas Pertamina sebagai holding migas, tetapi juga menambah produksi migas di wilayah kerja Pangkah serta mendukung pencapaian target lifting nasional dalam menjaga ketahanan energi,” ujar Simon, seperti dikutip dari akun resmi Instagram @pgnsaka.
Menurut Simon, penambahan aset dan produksi dari SIDAYU 5 memberikan dampak berlapis: meningkatkan cadangan nasional, menguatkan stabilitas suplai energi, dan berkontribusi terhadap kinerja operasional subholding migas Pertamina. Keberhasilan ini juga dipandang sebagai bukti bahwa strategi eksplorasi masif yang dijalankan Pertamina berada di jalur yang tepat.
Ia tak lupa menyampaikan apresiasi kepada tim PGN Saka yang berhasil mewujudkan capaian tersebut.
“Lifting naik… PGN Saka bisa… Bisa!” serunya penuh semangat.
Dengan temuan ini, Pertamina menegaskan komitmennya dalam mengakselerasi eksplorasi dan pengembangan migas di Indonesia. Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya besar perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional dan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri melalui produksi yang berkelanjutan.












