Balikpapan, Kalimantan Timur, ruangenergi.com– PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) mencatat pencapaian penting di Semester I 2025 dengan menyelesaikan penggantian subsea hose di fasilitas Single Point Mooring (SPM) Santan lebih cepat dari jadwal, tanpa insiden, dan tanpa mengganggu proses lifting minyak mentah yang sedang berjalan.
Pekerjaan strategis ini menjadi bukti komitmen PHKT dalam menjaga keandalan infrastruktur energi nasional serta menunjukkan kapabilitas tinggi tim operasional dalam menangani pekerjaan bawah laut yang kompleks.
“SPM Santan punya peran vital dalam rantai distribusi energi dari Kalimantan Timur. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami terhadap ketahanan energi nasional,” ujar Yoseph Agung Prihartono, General Manager PHKT Zona 10.
Gurita Emas: Metode Inovatif Hadapi Tantangan Bawah Laut
PHKT mengandalkan metode kerja inovatif bertajuk “Gurita Emas”, akronim dari Gerak Cepat, Utamakan Keselamatan, Refurbishment SPM, Inovasi, Teknologi, dan Akurasi Proses yang Andal.
Filosofi gurita dipilih sebagai simbol ketangguhan dan kelincahan menghadapi tantangan ekstrem bawah laut. Dengan pendekatan ini, seluruh rangkaian pekerjaan — mulai dari inspeksi hingga penggantian hose — dilakukan secara presisi, tetap menjaga operasi lifting tetap berjalan.
Zero Incident, Lebih Cepat 5 Hari
Pekerjaan subsea ini bukan tanpa tantangan. Dinamika cuaca laut, teknik pengangkatan peralatan, dan kebutuhan menjaga kesinambungan pengiriman minyak ke kilang berhasil diatasi berkat:
-
Kolaborasi lintas fungsi
-
Pengendalian risiko yang ketat
-
Disiplin HSSE
-
Perencanaan teknis matang
“Ini bukan hanya soal penggantian hose, tapi soal menjaga denyut energi nasional tetap mengalir tanpa gangguan,” tegas Yoseph.
Fasilitas Vital di Kalimantan Timur
SPM Santan melayani lifting minyak dari berbagai entitas, termasuk PEP, PHSS, dan blok lain seperti yang dikelola ENI. Sebagai simpul distribusi penting, keandalan dan keselamatan fasilitas ini menjadi prioritas utama.
AKHLAK jadi Fondasi, Energi Kalimantan untuk Indonesia
Keberhasilan proyek ini juga mencerminkan penerapan nilai-nilai AKHLAK secara nyata: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dengan pencapaian ini, PHKT menunjukkan diri sebagai operator migas yang prudent, inovatif, dan berorientasi pada keberlanjutan.