Jakarta, ruangenergi.com—Direktur Niaga dan Manajemen PLN, Bob Saril kepada ruang energi menjelaskan , PLN masih terus mengikuti proses lelang dan serius akan mengakuisisi pembangkit Chevron di Blok Rokan.
“Iya, PLN akan akuisisi pembangkit berteknologi cogeneration (cogen) 300 MW milik PT Mantau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) untuk dimanfaatkan selama 3 tahun sebelum tersambung secara permanent ke sistem Sumatera,” jelas Bob Saril melalui pesan singkatnya(19/4/21).
Bob menambahkan, PLN butuh waktu kurang lebih 3 tahun untuk membangun transmisi dari sistem Sumatera untuk memsok kebutuhan listrik di Blok Rokan.
“Dalam kurun waktu 3 tahun hingga transmisi terbangun, artinya mau tidak mau harus menggunakan pembangkit listrik yang ada saat ini,” tambahnya
Menurut PLN dalam lelang pembangkitlistrik , MCTN dianggap memberikan nilai yang tidak wajar, yakni US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,2 triliun. Padahal menurut PLN , saat dibangun nilai proyek pembangkit listrik ini hanya US$ 190 juta atau setara dengan Rp 2,66 triliun. Ditambah lagi pembangkit ini sudah beroperasi selama 20 tahun.
Terkait dengan kondisi ini, menurut penilaian PLN, harga pembangkit tersebut seharusnya di lelang oleh pemiliknya Chevron Standard Ltd (CSL) tidak dengan harga fantastis seperti itu.
“PLN akan terus mengikuti proses tender untuk membeli pembangkit MCN dengan nilai penawaran kurang lebih sebesar US$ 30 juta. Itu adalah harga yang paling realistis untuk harga pembangkit tersebut,”pungkas Bob Saril