Jakarta,ruangenergi.com–PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mendapatkan limpahan tugas untuk mengelola satu anak perusahaan milik PT PLN (Persero) yakni PT Pelayaran Bahtera Adhiguna.
Pada bulan Desember 2022, telah diadakan penandatanganan Akta pemindahtanganan Hak atas saham milik Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara pada PT Pelayaran Bahtera Adhiguna kepada PT PLN Energi Primer Indonesia.
“Bahtera Adhiguna tetap melakukan transportasi batubara ke pembangkit untuk PLN Group,” kata Sekretaris Perusahaan PT PLN EPI Mamit Setiawan dalam bincang santai berbuka puasa bersama media, Kamis (13/04/2023).
PLN EPI,lanjut Mamit, mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk bisa memenuhi kebutuhan batubara ke pembangkit milik PLN Group sekitar kurang lebih 160 juta ton.
“Kami sudah mendapatkan penugasan dan akan melakukan sesuai apa yang disampaikan Pemerintah kepada kami,” tegas Mamit.
PLN EPI memastikan stok rata-rata batubara di PLTU PLN yang ada di wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) sebesar 25,6 hari operasi (HOP). Ini tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency.
“Stok rata-rata batubara PLTU PLN di Sumatera Kalimantan (Sumkal) sebesar 26,1 HOP tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency. Stok rata-rata batubara di PLTU PLN di Sulawesi Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 30,9 HOP tanpa ada PLTU dengan kondisi emergency. Sedangkan stok rata-rata batubara PLTU IPP sebesar 17,4 HOP,” pungkas Mamit.