PLN Nusantara Power Gandeng ThorCon Jajaki Teknologi Nuklir untuk Energi Masa Depan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com — Transformasi energi Indonesia memasuki babak baru. PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha PT PLN (Persero), resmi menggandeng ThorCon International untuk menjajaki pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung — menandai langkah strategis menuju diversifikasi energi rendah emisi di Indonesia.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan Kamis (24/7), kedua pihak sepakat menyusun studi kelayakan komprehensif yang mencakup aspek teknologi reaktor, keselamatan, desain operasional, skema kerja sama, hingga evaluasi finansial. Proyek ini berpotensi menjadi PLTN pertama di tanah air.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa diversifikasi energi adalah pilar utama menuju ketahanan dan kemandirian energi nasional.

“Kami ingin memastikan Indonesia memiliki pasokan energi yang andal, rendah karbon, dan berkelanjutan. PLTN bisa menjadi salah satu solusinya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT ThorCon Power Indonesia, Niels Berger, menyebut kerja sama ini sebagai titik awal penting dalam menghadirkan teknologi nuklir yang aman dan efisien ke Indonesia.

“Indonesia punya potensi besar menjadi pemimpin energi bersih berbasis nuklir di Asia Tenggara,” katanya.

Langkah PLN NP ini melengkapi portofolio pengembangan energi terbarukan yang selama ini telah fokus pada tenaga surya, angin, dan hidro. Dengan kapasitas pembangkit nasional yang telah mencapai 18.573 MW, PLN NP menargetkan penambahan lebih dari 6,3 GW dari energi terbarukan sebagai bagian dari visinya mencapai Net Zero Emissions.

Bagi para pelaku industri, investasi, dan teknologi energi, kerja sama ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia mulai membuka peluang serius bagi pemanfaatan teknologi nuklir modern. Di tengah meningkatnya kebutuhan listrik dan tuntutan penurunan emisi karbon, inisiatif ini bisa jadi game changer peta energi nasional.