Direktur Niaga dan Pelanggan PLN Bob Saril

PLN Siap Amankan Pasokan Listrik Blok Rokan

Jakarta, Ruangenergi.comPT PLN (Persero) mengaku saat ini tengah menunggu close to deal terkait kepemilikan saham Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) North Duri Cogeneration (NDC) berkapasitas 300 Megawatt (MW) milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ruang Energi, bertajuk “Keandalan Pasokan Listrik Jaga Produksi Blok Rokan”, melalui aplikasi Zoom dan Channel YouTube Ruang Energi, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi kepada Chevron Standard Limited (CSL) terhadap kepemilikan saham PLTGU NDC.

Ia memastikan dalam waktu yang tidak lama lagi, PLN akan mengambil alih 100% saham MCTN dalam pembangkt tersebut.

“Saat ini kita sedang bernegosiasi, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa close, kita dapat dengan pasti saham MCTN menjadi 100% milik PLN,” terang Bob.

Ia menambahkan, guna menjamin supply listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu.

Di mana, PLN akan menjalankan dua tahap untuk memastikan suplai listrik dalam operasional WK Rokan tersedia dengan aman.

Webinar Pasokan Listrik Blok Roa

 

Tahap pertama, masa transisi dengan memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun, mulai 9 Agustus 2021. Tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang akan dimulai pada 2024.

“Kita akan ambil dari Sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV dalam satu tahun ini sudah bisa masuk,” bebernya.

Ia mengatakan, listrik 400 MW dipasok dari sistem Sumatera dan Steam 335 MBSPD dengan menggunakan New Steam Generator, dalam waktu 3 tahun interkoneksi system dan New Steam Generator akan beroperasi secara full. Di mana dalam masa pembangunan interkoneksi system dan New Steam Generator tersebut, PLN mengakuisisi PLTG North Duri Cogen MCTN 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

Progress Akuisisi Saham MCTN

Bob mengemukana bahwa PLN sedang melakukan proses negoisasi dengan pihak CSL secara langsung.

“Kita sedang melakukan proses business to business, harapan kita tadi pagi kami sudah mencapai kesepakatan-kesepakatan daripada bunyi pasal-pasal dari Conditional Share Purchasing Agreement (CSPA), dan nanti ada share purchasing agreement kita bisa menandatangani dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tegasnya.

Di mana, sejak November 2020, PLN dengan CSL sudah melakukan komunikasi perihal akuisisi saham CSL di PT MCTN. Dengan memperhatikan proses komunikasi yang berlangsung secara kondusif, maka ditergetkan proses akuisisi akan selesai pada Juni 2021. Proses akuisisi saham ini tentunya PLN dibantu dengan konsultan-konsultan berpengalaman.

“Sahamnya akan diambil oleh PLN, termasuk pegawai-pegawainya akan menjadi bagian dari PLN,” katanya.

Selain itu, Bob menyebut, dengan masuknya PTGU tersebut pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Sumatera akan meningkat semakin besar, dari 26% pada tahun 2021 menjadi 40% di 2030.

“Yang paling penting sistem itu lebih handal dan efisien kalau kita menggunakan PLTG setempat yang ada di Minas dan Duri tersebut,” bebernya.

Lebih jauh, ia mengatakan, penyediaan pasokan listrik yang handal dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber, di antaranya :

Pertama, melalui transmisi New Garuda Sakti – Balai Pungut, kapasitas 290 MW. Kedua, melalui transmisi Duri – Balai Pungut, kapasitas 240 MW. Ketiga, memalui pembangkit Balai Pungut sebesar 250 MW.

“Harapan kita adalah kalau satu ada kendala ada dua yang membackup. Lalu untuk menjamin kehandalan, dilengkapi juga dengan fasilitas kompensator (kapasitor) di sisi TT dan Converter 5X100 MW. Mengapa kita pasang 5X100 karena untuk mengatisipasi pengembangan ke depannya, sekaligus untuk membackup system apabila sedang ada pemeliharaan,” ungkap Bob.

Untuk itu, PLN siap mendukung transisi peralihan Blok Rokan dari CPI (Chevron Pacific Indonesia) ke Pertamina, mengingat Blok Rokan sangat penting dalam produksi minyak bumi yang berkontribusi 25% produksi minyak bumi di Indonesia.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen menjaga kontinuitas supply listrik Blok Rokan baik saat peralihan dan jangka pajang. Dalam melayani kebutuhan listrik dan steam Blok Rokan, PLN merencanakan 2 staging yaitu masa transisi dan masa permanen.

Pada masa transisi (2021-2024), pasokan listrik dan uap memanfaatkan PLTG NDC yang dimiliki PT MCTN, di mana saat ini PLN dengan CSL terus melakukan komunikasi terkait akuisisi saham MCTN oleh PLN.

“Pada masa jangka panjang (permanen), PLN menyediakan listrik ke Blok Rokan dari interkoneksi Sistem Sumatera untuk menghasilkan keandalan dan kompetitivness yang lebih tinggi,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *