Jakarta,ruangenergi.com-PT PLN (Persero) mengklaim dengan daya mampu kelistrikan di atas 35 Gigawatt (GW) dipastikan perayaan natal dan tahun baru (NATARU) 2023 dipastikan tidak akan mengalami gangguan.
PLN belajar dari pengalaman Agustus tahun 2019 lalu dimana terjadi pemadaman total atau blackout berdampak pada 20 juta pelanggan mati. Itu sebabnya dalam pengamanan pasokan listrik Nataru, PLN nyatakan siap.
“Dengan kesiapan kelistrikan yang baik dan kerja keras semua jajaran insan PLN, insya Allah masyarakat dapat menikmati perayaan Nataru dengan aman”, kata Darmawan saat memimpin Apel Siaga Kelistrikan Nataru di Kantor PLN Pusat, Selasa (20/12/2022).
Darmawan melanjutkan,untuk mencegah kejadian 2019 terulang,PLN bangun strategi anti black out menjadi jauh lebih andal.
” Kejadian pahit seperti minum jamu, untuk mencegah hal ini terulang PLN bangun strategi anti black out menjadi jauh lebih andal,” ungkap Darmawan.
Desember 2021, kata Darmawan, kondisi pasokan batubara kritis, dimana hanya mampu menopang operasi pembangit 5 hari sebesar 10 GW. Demikian juga dengan kurangnya pasokan LNG.
“Dari kejadian ini pasokan energi primer diperbaiki ketersediaanya lebih dari 20 hari sehinga sangat optimis pasokan listrik nataru 2022 aman. Saya melihat tim yang solid untuk menghadapai tantangan dalam proses perjuangan PLN sangat kokoh, tim yang kompak dan semangat kolaborasi,” urai Darmawan
Menurut Darmawan,sejak pertengahan tahun lalu dia sudah memberikan arahan agar semua pembangkit pasokannya aman, HoP harus diatas 15 hari dan ketersediaan energi aman. Pemeliharaan pembangkit dimajukan sehingga pada saat Perayaan NATARU aman.
“Saya minta semua kantor PLN jadi posko siaga dan PLN pusat jadi commond center,”pungkas Darmawan
