PLTS Terapung Cirata, METI: Revolusi Pengembangan PLTS di Indonesia

Jakarta, Ruangenergi.com Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Darma, menyebut bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata akan menjadi revolusi pengembangan PLTS di Indonesia.

Menurutnya, selain menghasilkan kapasitas PLTS terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia tenggara, tetapi juga menjadi PLTS dengan harga yang kompetitif terhadap energi terbarukan maupun energi fosil lainnya di Indonesia.

“Proses untuk membangun PLTS Cirata memang sudah diputuskan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi tahun 2020. Tetapi sesungguhnya upaya ini sudah dirintis sejak tahun 2017, saat acara  World Future Energy Summit tanggal 12-17 Januari 2017 di Abu Dhabi,” ungkap Surya kepada Ruangenergi.com, (10/08).

Ia mengungkapkan, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri ESDM kala itu, Ignasius Jonan bersama Direksi PLN, Direksi Pertamina, DEN dan Ketua Umum METI.

“Saya selaku Ketua Umum METI hadir juga sekalian menghadiri pertemuan tahunan IRENA (General Assembly of International Energy Agency) pada 14-15 Januari 2017 dan Abu Dhabi Sustainable Week pada event tersebut. Di sela-sela acara memang delegasi juga melakukan kunjungan khusus ke smart city, di Masdar City yang dikelola Masdar Mubadalla Company, BUMN UEA,” katanya.

Dalam diskusi delegasi dengan jajaran Masdar dalam melihat agresifitas pembangunan PLTS di Abu Dhabi dan UEA dengan harga yang sangat kompetitif, maka disepakati untuk membangun PLTS di Indonesia dengan memanfaatkan pengalaman yang baik dari Masdar Mubadalla Coy.

Kemudian ditandatangani MoU antara Indonesia dan Masdar untuk membangun PLTS yang salah satu lokasinya adalah memanfaatkan waduk Cirata mengingat masalah lahan yang sudah tersedia sebagaimana kondisi lahan yang tersedia sangat baik di UAE untuk lokasi PLTS.

“Sejak itulah diskusi pembangunan PLTS ini dilakukan. Sejak saat itu, kemudian METI juga kedatangan delegasi dari Masdar City untuk membahas dan mendorong  ET di dalam negeri, serta membahas aspek bisnis yang akan dilakukan dengan PLN,” paparnya.

METI, kata Surya, tentu memberikan dorongan kuat agar proyek Cirata itu dapat diwujudkan. Mungkin itu sebagai entry point, yang puncaknya adalah ketika kunjugan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi tahun 2020.

“Karena itu, sebagai bagian dari inisisasi awal yang memberikan dukungan terhadap lahirnya PLTS terapung ini, tentu saja kami sangat gembira, akhirnya upaya panjang itu juga berbuah dengan disepakatinya pembangunan setelah mendapatkan financial close pada 3 Agustus 2021 yang lalu. Hal ini tentu menjadi titik awal munculnya semanagat membangun PLTS yang agresif sejalan dengan arah transisi energi yang sekarang sedang dijalankan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *