Pompa ‘Sakti’ Pertamina, Produksi Minyak Meroket 150% Tanpa Perlu ‘Rig Raksasa’!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Kutai Kartanegara, Kaltim, ruangenergi.com – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), anak perusahaan Pertamina yang beroperasi di Kalimantan, baru saja memamerkan ‘senjata rahasia’ terbarunya: sebuah inovasi pompa listrik super ringkas yang dijuluki Through-Tubing Electric Submersible Pump (TTESP).

Bukan pompa biasa, TTESP ini memungkinkan sumur-sumur minyak ‘tua’ kembali ‘menggeliat’ tanpa perlu repot mendatangkan rig pengeboran raksasa yang mahal dan memakan waktu.

Hasilnya? Fantastis! Sejak diterapkan pada 2023 hingga kini di Wilayah Kerja Sanga Sanga, Kalimantan Timur, TTESP sukses mendongkrak produktivitas sumur minyak hingga 150 persen. Bayangkan, produksi harian rata-rata per sumur yang semula hanya 60 barel minyak per hari (bopd), kini melonjak menjadi 150 bopd!

Keberhasilan luar biasa ini tak pelak membawa angin segar bagi upaya menjaga ketahanan energi nasional.

Solusi Cerdas untuk Lapangan ‘Tua’

Iva Kurnia Mahardi, Manager PHSS Field, menjelaskan bahwa inovasi ini adalah jawaban strategis untuk menghadapi tantangan lapangan-lapangan migas di Kalimantan yang sebagian besar sudah ‘dewasa’ (mature).

“Kami menerapkan inovasi dan teknologi sebagai langkah strategis Perusahaan dalam menahan laju penurunan produksi dan meningkatkan recovery rate,” jelas Iva.

Menurutnya, TTESP menawarkan solusi efektif, terutama untuk sumur-sumur dengan pipa berukuran kecil yang sulit dijamah metode konvensional. Pompa ini dirancang bisa dipasang langsung melalui pipa produksi berdiameter di bawah 3 inci (through tubing).

“Yang hebat, proses instalasinya hanya butuh satu hari kerja dan cukup menggunakan alat sejenis spooler unit, tanpa perlu workover rig,” tambahnya. Ini adalah efisiensi ganda, memangkas waktu, biaya, dan kerumitan logistik.

Dampak Ekonomi Mentereng

Selain peningkatan produksi yang signifikan di Lapangan Mutiara, Pamaguan, dan Beras, TTESP juga membawa dampak ekonomi yang menggiurkan. Berkat kenaikan produksi, efisiensi, dan keandalan operasi, inovasi ini berpotensi menghasilkan tambahan pendapatan hingga USD 32 juta Dolar!

Tak heran jika TTESP mendapat pengakuan luas. Sejak 2023 hingga 2025, teknologi ‘mini’ ini telah memborong lebih dari tujuh penghargaan di kancah nasional dan internasional, termasuk Jury Prize dari China Association of Invention pada 2025.

Keberhasilan PHSS ini diharapkan menjadi model bagi perusahaan migas lain. Dengan terus berinovasi, PHSS memperkuat posisinya sebagai ujung tombak dalam mendukung target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2029 atau 2030, serta menjamin energi berkelanjutan untuk masa depan Indonesia.