Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Idul Fitri 1446 H Mulai Bertugas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung secara resmi membuka Posko Nasional Sektor ESDM Dalam Rangka Koordinasi Pengawasan, Penyediaan, dan Pendistribusian BBM, Gas, Listrik, serta Antisipasi Kebencanaan Geologi Untuk Mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Jakarta, Senin (17/3/2025). Posko dilaksanakan sejak 17 Maret 2025 hingga 11 April 2025 dan dipusatkan di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jakarta.

Kondisi ketahanan stok energi yaitu bahan bakar minyak (BBM). liquefied petroleum gas (LPG), gas, pasokan listrik secara umum aman. Ketahanan Stok BBM baik gasoline, gasoil, kerosene maupun avtur, ketahanan stok dijaga pada 20 hari.

Selama periode Posko, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 125 Terminal BBM, lebih dari 7.746 SPBU, dan 70 DPPU. Serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi. Diprediksikan adanya peningkatan konsumsi harian BBM selama Hari Raya Idul Fitri; Bensin (Gasoline) dengan konsumsi terbesar Pertalite 11,7% dan Pertamax 11,2%.

Selain itu, adanya penurunan konsumsi harian BioSolar 16,2% dan kenaikan konsumsi harian Avtur sebesar 7,3% dibandingkan dengan konsumsi kondisi normal.

Untuk LPG, KESDM melalui Ditjen Migas dan Pertamina menyiagakan 40 Terminal LPG, 731 SP(P)BE dan 6.517 Agen LPG. Prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 11,97 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2025 serta disiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan demand tinggi.

Sementara untuk gas, Subholding Gas berkomitmen dan secara konsisten menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran Gas Bumi dari Pemasok kepada lebih dari 5.800 Pelanggan Komersial, Industri dan Pelanggan Kecil, lebih dari 814.000 Pelanggan Rumah Tangga (Jargas) dan Power Plant yang melalui lebih dari 33.000 km jaringan pipa gas.

Sedangkan kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada kondisi aman. Diproyeksikan pada 31 Maret 2025 (1 Syawal 1446 H), sistem ketenagalistrikan nasional dalam kondisi aman dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.977 MW dan beban puncak (BP) sebesar 33.517 MW sehingga cadangan daya sebesar 20.460 MW (61,05%), dan Beban Puncak (BP) pada hari pertama Idul Fitri meningkat 7,38% dibandingkan BP pada 2024 dan menurun 29,10%.