Presiden Prabowo Resmikan Proyek Industri Baterai Terintegrasi, Erick Thohir Tegaskan Komitmen BUMN untuk Hilirisasi Energi Hijau

Karawang, ruangenergi.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi yang digarap oleh Konsorsium ANTAM–IBC–CBL, berlokasi di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menteri BUMN Erick Thohir, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret BUMN dalam mengakselerasi hilirisasi industri dan transformasi menuju energi hijau. Proyek ini digarap bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), serta konsorsium asing CATL, Brunp, dan Lygend (CBL), di bawah koordinasi holding energi baru Danantara.

“Terima kasih kepada Presiden Prabowo yang terus memotivasi BUMN mengambil peran strategis dalam hilirisasi dan pembangunan industri hijau. Ini bentuk nyata dari komitmen membangun ekonomi mandiri dan swasembada energi,” ujar Erick.

Pabrik Baterai Berstandar Global, Target Operasi 2026

Proyek yang bernilai investasi sebesar USD 5,9 miliar ini akan menciptakan rantai nilai industri baterai dari hulu hingga hilir—mulai dari penambangan nikel hingga produksi baterai berstandar global. Pabrik sel baterai di Karawang tengah dibangun dengan kapasitas awal 6,9 GWh dan ditargetkan berkembang hingga 15 GWh dalam lima tahun mendatang.

Fasilitas ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan akan memasok kebutuhan kendaraan listrik serta sistem penyimpanan energi untuk pasar domestik dan ekspor.

Serap 8.000 Tenaga Kerja dan Libatkan UMKM Lokal

Erick menambahkan bahwa proyek ini akan memberikan dampak sosial ekonomi yang luas, termasuk menciptakan 8.000 tenaga kerja langsung dan ribuan lapangan kerja tidak langsung dari sektor pendukung seperti katering dan transportasi. Selain itu, keterlibatan UMKM lokal juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Karawang dan Halmahera Timur.

“Kita tidak lagi hanya menambang dan mengekspor bahan mentah, tetapi membangun industri bernilai tambah hingga ke produk akhir,” tegas Erick.

Indonesia Menuju Pusat Industri Hijau Dunia

Keterlibatan mitra global seperti CATL, Brunp, dan Lygend dinilai memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik dunia. Erick menyebut proyek ini sebagai langkah besar dalam mendongkrak daya saing Indonesia di kancah global.

“Lewat proyek ini, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik kendaraan listrik dan energi, tapi juga menuju pusat produksi dan inovasi teknologi hijau di Asia dan dunia,” kata Erick.

Menurutnya, Kementerian BUMN bersama Kementerian ESDM akan terus mengawal proyek-proyek strategis nasional (PSN) untuk memastikan keberlanjutan dan dampak maksimal bagi negara dan rakyat.

“BUMN dan ESDM adalah tulang punggung hilirisasi. Dengan dukungan Presiden Prabowo, kita tunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi pemain utama kendaraan listrik global,” pungkas Erick.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *