Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) EMP Malacca Strait SA (MSSA) bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kegiatan rehabillitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan melibatkan masyarakat di kawasan tersebut.
Pencanangan kegiatan “Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk Pemulihan Lingkungan dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19” ini digelar secara virtual dan fisik pada Senin (07/9/2020), dipimpin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Ikut hadir pada acara tersebut Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Sulistya Hastuti Wahju dan General Manager EMP Malacca Strait SA Kelik Rudi Suharya.
Menurut Menteri LHK, seluruh kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah, khususnya melalui KLHK sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan rakyat.
“Dan ini tetap mengedapankan pada perlindungan dan perbaikan lingkungan,” kata Menteri.
Sementara Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu menyatakan bahwa industri hulu migas selalu berusaha dan menaati peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia untuk menjaga lingkungan hidup, terutama di sekitar wilayah operasi hulu migas.
“Hingga saat ini terdapat 19 lokasi DAS yang sedang kami rehabilitasi dengan total luasan ± 6.034,18 Hektar yang dilakukan oleh 12 KKKS. Dalam setiap kegiatan rehabilitasi DAS, senantiasa kami selalu melibatkan masyarakat sekitar lokasi Rehabdas dimaksud,” papar Sulistya.
Sulistya menambahkan, pelaksanaan rehabilitasi DAS sebagai pemenuhan kewajiban IPPKH di Taman Nasional Tesso Nilo merupakan bukti kepedulian industri hulu migas dalam melestarikan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo.
“Bukan hanya untuk memberikan dampak positif bagi pemulihan lingkungan, tapi juga untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian nasional,” katanya.
Disebutkan, mulai Oktober 2019, kegiatan penanaman Rehab DAS seluas 592 Ha tersebut memberdayakan 3 kontraktor daerah setempat dengan melibatkan 9 Kelompok Tani Hutan Konservasi, yang telah memenuhi standar pengadaan barang dan jasa industri hulu migas.
“Selama empat tahun kontrak rehabilitas DAS, kegiatan penanaman akan dilanjutkan dengan pemeliharaan tanaman sebelum dilakukan serah terima di tahun 2022. Adapaun jenis tanaman meliputi pulai, tembesu, jengkol, petai, durian, matoa, dan cempedak,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager EMP Malacca Strait SA Kelik Rudi Suharya, mengatakan bahwa saat ini penanaman rehabilitasi DAS yang dikerjakan sudah selesai 100 persen. Dikatakan, rehabilitas DAS ini walaupun merupakan kewajiban tapi sejalan dengan komitmen EMP untuk lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.
“Kendati saat ini secara nasional kita masih menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian nasional, tapi EMP Malacca Strait SA tetap berkomitmen menjalankan program yang sudah disepakati dengan pemerintah yang merupakan bagian dari concern EMP terhadap pelestarian lingkungan,” kata Kelik Rudi Suharya.
“Selain itu, dengan kegiatan penanaman ini secara otomatis akan membuka lapangan pekerjaan baru khususya bagi masyarakat tempatan, yang tentunya akan berujung dengan tumbuhnya perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya.
SKK Migas – EMP MSSA adalah pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Meranti seluas 538,04 dan mempunyai salah satu kewajiban untuk melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS. Lokasi rehabilitasi DAS SKK Migas – EMP MSSA adalah di Taman Nasional Tesso Nilo, Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dengan luas 592 hektar.(GS)