Jakarta, ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan akibat giant discovery yang terjadi di hulu migas, menyebabkan tingginya expectation akan temuan besar lagi di Indonesia.
Dengan penemuan besar itu, di deep water Kalimantan jadi ramai, berlomba-lomba kontraktor kontrak kerjasama ingin mengebor. Termasuk sejumlah proyek-proyek di area proyek IDD akan dikerjakan di sana.
“Tadi disebutkan, akan ada 1,7 BSCF lari ke Bontang, dan itu proyek yang lagi berjalan ada 5 proyek. Semuanya akan onstream 2026,2027 dan 2028 paling lambat. Yang pertama ada booster gas compressor itu investasinya mungkin sekitar US$400 juta. Kemudian ada East Marakes yang akan kita develop di situ (di area Indonesia Deepwater Development/IDD proyek).Nanti itu ke South Hub, ke Jangkrik. Di saat yang sama ada North Hub yaitu Geng North dengan Gehem,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam Konferensi Pers Awal Tahun 2024 Kinerja Hulu Migas Tahun 2023,Jumat (12/01/2024), di Jakarta.
SKK Migas, urai Wahju, akan usulkan Geng North jadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
“SKK Migas dalam kontek percepatan untuk onstream, yang kita skedulkan di 2027, semoga saja, itu jadi presden bahwa di Indonesia bisa ada deep water yang 3-4 tahun sudah onstream semenjak penemuan dan belum pernah ada Indonesia,”ungkap Wahju dengan semangat.
SKK Migas,lanjut Wahju, membentuk gugus tugas (task force) yang beranggotakan SKK Migas, Migas dan Kesdm serta ENI Indonesia.
“Target kita untuk Geng North semoga saja di pertengahan tahun ini disetujui PoD nya dan selanjutnya dilakukan eksesusi EPC nya dan semua persyaratan yang dibutuhkan untuk eksekusi dipenuhi,” tutur Wahju.