Jakarta, Ruangenergi.com – PT Bukit Asam, Tbk (PTBA) mengungkapkan, pembangunan industri hilirisasi batubara diolah untuk menjadi DME (Dimethyl Ether) masih terus dilakukan.
Pada tahun 2021, pihaknya akan start melakukan pengerjaan Engineering Procurement and Contruction (EPC) proyek tersebut, dan diharapkan dapat selesai dalam waktu 36-48 bulan sudah dapat beroperasi. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor akan Liquified Petroleum Gas (LPG).
Sekertaris Perusahaan PT BA, Apollonius Andwie C, mengatakan, pengembangan proyek gasifikasi batubara menjadi DME masih terus berjalan.
“Upaya pengembangan industri hilirisasi batu bara PT Bukit Asam Tbk masih terus berjalan, sesuai amanat Presiden Joko Widodo terkait pengembangan gasifikasi batu bara untuk menekan angka impor LPG,” kata Apollo, kepada Ruangenergi.com, (14/10).
Menurutnya, produk gasifikasi berupa DME ini bisa jadi kunci untuk memangkas impor LPG Indonesia.
Ia menambahkan, dalam pengembangannya dari proyek yang sama, juga akan menghasilkan produk methanol.
“Untuk produk methanol masih dalam tahap kajian kelayakan (FS /Feasibility Study), rencananya kerjasama dengan PT Pertamina dengan target produksi 1,8 juta ton methanol,” ungkapnya.
Sementara proyek DME, lanjutnya, saat ini PTBA bekerjasama dengan Lemigas untuk melaksanakan uji laboratorium dan uji terapan pemakaian DME.
“Selain itu, PTBA juga bekerjasama dengan Tekmira (Teknologi Mineral dan Batubara) untuk kajian cost benefit analysis-nya,” tandasnya.