Jakarta, Ruangenergi.com – Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menyelenggarakan seminar online bertajuk The Ensight : Ketahanan Energi Nasional: Dimensi dan Indikator menuju Transisi Energi Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda C. Yusgiantoro, PhD, mengungkapkan bahwa acara ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan forum diskusi terkait dari beberapa topik seputaran di sektor energi.
“Dengan mengangkat topik Ketahanan Energi dikarenakan dua hal yakni, Pertama PYC kami fokus kepada penelitian tentang ketahanan energi, dan kedua yaitu kami melihat perlunya ada pembahasan yang lebih mendalam terkait dengan ketahanan energi untuk Indonesia, serta pentingnya peran ketahanan energi dengan target net zero emission,” ungkapnya secara virtual, (11/09).
Ia mengungkapkan, pada umumnya ketahanan energi di definisikan dengan memperhatikan empat (4) dimensi seperti terjaminnya ketersediaannya energi; akses masyarakat terhadap energi; harga yang terjangkau; serta penerimaan dari masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga sudah mendefinisikan indikator-indikator yang menyangkut keempat dimensi tersebut yakni pada Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 16 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian ESDM tahun 2020-2024.
“Namun, dalam hal transisi menuju energi bersih beberapa penelitian menemukan ada beberapa indikator tambahan lainnya. Selain itu, indikator 4 dimensi tersebut juga tidak kalah penting untuk dipertimbangkan dalam pencapaian net zero emission di Indonesia,” paparnya.
Ia mencontohkan indikator seperti inovasi teknologi. Menurutnya, ketepatan dalam penempatan dimensi dan indikator ketahanan energi menjadi sangat penting dalam mempertimbangkan kesuksesan transisi energi di suatu negara.
Hal lain yaitu menjaga agar pelaksanaannya dapat dilaksanakan di lapangan dengan baik, sehingga dapat memenuhi indikator-indikator tersebut.
Untuk itu, kata Filda, suatu saat nanti Indonesia bisa memperoleh skor yang lebih baik lagi atas penilaian yang dilakukan oleh Word Energy Council. Di mana, Indeks Trilemma Energi Indonesia menempati peringkat ke-56 dari 108 negara.
“Karena saat ini Word Energy Council pada 2020 menetapkan skor ketahanan energi Indonesia berada di angka 56 dari 108, yang menggunakan parameter seperti energy security, energy equity, dan environmental sustainability,” imbuhnya.