Jakarta,RuangEnergi.com-Direktur Pengembangan Usaha PT Rekayasa Industri (Rekind) Achmad Muchtasyar mengatakan faktor keekonomian menjadi dasar utama perusahaan itu mundur dari proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem).
Alasannya, kondisi dulu,saat Rekind menerima hasil lelang pipa Cirebon-Semarang di tahun 2006, sudah tidak ekonomis lagi.
Itu sebabnya,Rekind melayangkan surat ke Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) menyatakan mundur dari proyek Cirebon-Semarang.
“Bener rekind sudah melayangkan surat ke BPH terkait hal tersebut. Alasannya, keekonomian saja. kondisi dulu 2006 sampai sekarang berbeda, sudah ngak masuk keekonomiannya saat ini,” kata Achmad Muchtasyar kepada ruangenergi.com,Kamis (08/10/2020).
Dihubungi terpisah,Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio kepada ruangenergi.com,mengatakan BPH Migas akan menentukan sikap atas surat yang dikirim Rekind berisikan permohonan mundur dari proyek pipa Cirebon-Semarang.
“Senin (12/10/2020) baru akan dibahas di internal komite,suratnya masih dipegang Pak Kepala BPH Migas,” jelas Jugi.
Proyek pembangunan pipa transmisi gas CISEM merupakan bagian dari proyek lelang transmisi gas yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Proyek ini terlambat karena adanya kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa gas transmisi CISEM.
Selain itu, juga terjadinya perbedaan asumsi keekonomian yang berubah saat ini dibanding tahun 2006. Proyek yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) ini akan dibangun oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) dengan memanfaatkan ruas jalur tol Cirebon- Semarang. Jangka waktu pembangunan 24 bulan dan ditargetkan rampung 2022.