Jakarta, Ruangenergi.com – Energy Watch menilai rencana Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk melakukan pengeboran 192 sumur di Blok Rokan sepanjang 2021 bukan hal yang mustahil.
Menurut, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, jumlah rig yang akan digunakan cukup banyak meskipun ada beberapa yang masih dalam proses pengadaan.
“Jadi, rencana pengeboran 192 sumur di Blok Rokan tahun 2021 ini bukan mustahil bisa dilakukan, mengingat pengeboran bisa dilakuan untuk sebanyak itu dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan,” jelas Mamit saat dihubungi Ruangenergi.com melalui pesan aplikasi WhatsApp, (18/03).
Adapun beberapa catatan di antaranya :
Pertama, proses peralihan dari Chevron ke Pertamina bisa berlangsung dengan smooth dan tidak ada kendala apapun.
“Maksudnya semua permasalahan terkait peralihan ini bisa dilakukan dengan baik tanpa ada isu yang akhrinya mengganjal operasional ke depannya,” tuturnya.
Kedua, proses pengadaan rig yang sekarang dilakukan harus berlangsung dengan cepat.
“Jangan sampai nanti saat di kelola Pertamina ternyata pengadaan belum selesai sehingga tidak bisa mencapai target,” terang Mamit.
Ketiga, isu sosial akibat peralihan ini bisa di redam sehingga tidak mengganggu operasi.
“Jangan belum apa-apa sudah ada demo atau isu sosial yang menghambat operasional. Hal ini harus menjadi perhatian bagi semua stakeholder dalam rangka pengamanan Blok Rokan,” tandasnya.
Sebelumnya, SKK Migas menyatakan pihaknya akan all out mengamankan produksi dari blok Rokan yang akan dialih-kelolakan dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina Hulu Rokan.
Pasalnya, Blok Rokan merupakan salah satu blok migas terbesar di Indonesia dimana cakupan areanya melintasi tujuh kabupaten/ kota di Provinsi Riau termasuk 5 lapangan-lapangan utama yaitu Duri, Minas, Bekasap dan Kotabatak serta banyak lapangan-lapangan yang lebih kecil lainnya.
“SKK Migas mempersiapkan 192 sumur di tahun 2021. Rig sudah ada sebagian dan sebagian lagi masih proses pengadaan. Mungkin bisa sampai 10 rig. Yang sudah siap ada 6 rig yang sedang kerja sekarang. Yang 4 ready di bulan Juli 2021,” jelas Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas.
Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa SKK Migas memastikan bahwa kandungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah tinggi di hulu migas.
