Jakarta, Ruangenergi.com – Melihat rendahnya angka inovasi di Indonesia, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Ramson Siagian, meminta agar BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) menyampaikan hasil-hasil inovasi teknologi pada Balai Besar Konversi Energi BPPT.
Selain itu, Komisi VII DPR juga meminta LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) untuk menjelaskan penyampaian hasil hasil inovasi Pusat Penelitian Fisika LIPI. Hal tersebut dikatakan olehnya saat membuka pertemuan dengan jajaran BPPT, LIPI dan mitra kerja lainnya.
Ia mengungkapkan, dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa, saat ini Indonesia tidak hanya menjadi pasar terhadap hasil industri negara lain. Dirinya meminta agar angka inovasi lebih ditingkatkan.
“Posisi Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta orang bukan hanya menjadi pasar dari hasil-hasil industri dari di luar negeri atau bukan hanya sebagai lokasi industri. Tukang jahit tidak hanya mengandalkan gaji buruh yang relatif rendah, tapi juga perlu untuk mampu menguasai pasar dalam negeri dengan produk-produk innovatif dan jika memungkinkan untuk masuk ke pasar regional dan atau pasar global,” ungkap Ramson, (20/12).
Ia menambahkan, Komisi VII wajib ikut berupaya agar tantangan-tantangan dan hambatan dalam pengembangan inovasi di Indonesia dapat diatasi secara bersama dan bertahap dengan meningkatkan sinergi antara lembaga-lembaga yang terkait.
Untuk itu, Komisi VII DPR RI juga meminta agar BPPT menyampaikan hasil-hasil inovasi teknologi pada Balai Besar Konversi Energi BPPT, dan juga meminta LIPI untuk menjelaskan penyampaian hasil hasil inovasi Pusat Penelitian Fisika LIPI.
Secara khusus, Komisi VII juga meminta agar MIND ID, PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) secara bersama atau menunjuk yang mewakili untuk menjelaskan perkembangan tim konsorsium pengembangan 5 Electric Vehicle Battery.
Ia melanjutkan, termasuk sistem kerja Battery Electric Vehicle yang akan memperoleh pengisian energi listrik dari sistem energi listrik yang telah dimiliki oleh PLN, dan juga Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang akan menghasilkan efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor.
Karena menurutnya, perkembangan tren energi bersih, serta perlunya pengembangan efisiensi teknologi untuk penghematan penggunaan energi sedang berproses secara global.
“Untuk itu upaya pengembangan pembentukan industri untuk menghasilkan Electric Vehicle Battery ini sangat penting, dan sekaligus sebagai respon terhadap perkembangan zaman yang semakin dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan ketersedian energi yang up to date,” tandas Ramson.