Jakarta, ruangenergi.com- Dosen Universitas Darma Persada (Unsada) Riki F.Ibrahim meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk memasukan sumber daya mikro hidro, dan panas bumi yang ada di Sumatera, Sulawesi dan Papua untuk masuk ke dalam bagian Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan segera mempercepat pelaksanaannya.
Di sisi lain, kebijakan KESDM untuk memulai tender disana masih belum tampak dituangkan dalam Permen (peraturan menteri) sebagaimana paparan pemenuhan Trilema Energi menuju ketahanan dan kemandirian nasional.
“Bahwa potensi sumber daya PLTMH/PLTA/PLTP di Sumatera, di Sulawesi dan Papua apabila kalau sudah ada dalam RUPTL layak dipercepat pelaksanaannya,” kata Riki dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (06/06/2024).
Riki Ibrahim menyampaikan hal ini menanggapi dialog Seminar yang digelar Energy Institute for Transition (EITS) di Ballroom Thamrin Nine, Rabu (05/06/2024), di Jakarta.
“Malah informasi KEN targetnya diturunkan dari 23% ke 17%. Tuntutan dunia terhadap penurunan emisi yang di produksikan oleh fossil sangat didukung oleh seluruh insan ET Indonesia yang berada di METI karena meningkatnya pertumbuhan ET itu berarti pemenuhan dari ketahanan dan kemandirian energi nasional,” tuntut Riki yang jadi dosen di Universitas Darma Persada yang dimiliki oleh Yayasan Melati Sakura, pimpinan Dr. (Hoc) Rachmat Gobel dengan Dewan Pengawas Marsekal Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita, M.Eng.Unsada merupakan salah satu kampus yang pertama di tanah air yang memiliki program S2 khusus untuk jurusan Energi Terbarukan.