Rumah Bibit Desa Berdaya Energi Gunung Kidul Terapkan Electrifying Agriculture Berbasis IoT

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Gunung Kidul, ruangenergi.com – Dalam menghadapi tantangan transisi energi dan penurunan emisi karbon, Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menginisiasi program Electrifying Agriculture di Rumah Bibit Desa Berdaya Energi Gunung Kidul, yang dikelola oleh GAPOKTAN Tani Mulya di Kalurahan Gombang.

Program ini menjadi bagian dari komitmen PLN EPI untuk pengembangan biomassa sebagai sumber energi alternatif dalam mendukung program cofiring di pembangkit PLN. Salah satu inisiatif unggulan di Gunungkidul adalah pengembangan Rumah Bibit Tanaman Multifungsi seperti Kaliandra dan Indigofera yang digunakan sebagai bahan baku energi sekaligus penopang peternakan lokal. Dimana rantingnya bisa dimanfaatkan untuk biomassa dan daunnya untuk pakan ternak.

Melalui Electrifying Agriculture, sistem penyiraman dan pemeliharaan tanaman di rumah bibit kini diotomatisasi dan didigitalisasi menggunakan energi listrik sebagai sumber utama. Penerapan teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan kondisi tanaman secara real-time, termasuk suhu, kelembapan, dan kebutuhan air, sehingga proses pembibitan menjadi lebih presisi, efisien, dan ramah lingkungan.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata sinergi antara transformasi energi bersih dan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi digital.

“Sebelumnya, Rumah Bibit di Gombang masih dijalankan secara konvensional. Kegiatan penyiraman dan pemeliharaan dilakukan manual, tidak efisien dalam penggunaan air, serta belum didukung teknologi modern. Kini, dengan penerapan Electrifying Agriculture dan pemanfaatan IoT, Rumah Bibit mampu mengelola proses pembibitan secara cerdas dan efisien. Teknologi ini tidak hanya membantu pemantauan kondisi tanaman secara real-time, tetapi juga mendorong penggunaan energi bersih untuk mewujudkan pertanian modern yang berkelanjutan,” ujar Mamit.

Ketua GAPOKTAN Tani Mulya, Satiman, menambahkan bahwa penerapan sistem berbasis listrik dan digital ini membawa manfaat langsung bagi kelompok tani dalam menekan biaya dan meningkatkan produktivitas di Rumah Bibit Gombang.

“Dengan adanya Electrifying Agriculture ini, kami dapat mengurangi biaya operasional melalui pemanfaatan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil, sekaligus meningkatkan efisiensi kerja dengan penggunaan peralatan listrik yang lebih cepat dan akurat,” ungkap Satiman.

Program Electrifying Agriculture menjadi bagian integral dari model Desa Berdaya Energi untuk memperkuat ekonomi lokal. Program ini diharapkan menjadi prototipe replikasi bagi daerah lain dengan potensi biomassa tinggi di Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Melalui inovasi Electrifying Agriculture berbasis IoT, PLN EPI mendorong percepatan adopsi energi bersih di sektor pertanian dan peternakan sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan.