BPH Migas

Sambangi Terminal BBM AKR Lampung, BPH Migas Cek Ketersediaan BBM Jelang Idul Fitri

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comKepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), M Fanshurullah Asa, bersama team berkunjung ke PT Terminal BBM AKR Corporindo Lampung.

Dalam sambutannya, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa, menyampaikan kehadirannya selain terkait persiapan Idul Fitri walaupun mudik dilarang, akan tetapi BPH Migas ingin memastikan sejauh mana perkembangan suplay dan distribusi BBM di PT AKR Corporindo. Sebab menurutnya 5 tahun terakhir ini kurang terpantau.

“Saya ingin memastikan kondisi realitas terkini termasuk gambaran margin PT. AKR Corporindo Tbk saat ini,” ungkap Ifan sapaan akrab kepala BPH Migas.

Sementara, Retail Operation PT AKR Corporindo Lampung, Azwar Saputra, menjelaskan bahwa Fuel Terminal PT AKR Corporindo Tbk Lampung memiliki fasilitas 8 tanki penampungan, 4 tanki fame kapasitas 1500 KL, AKRA 92 kapasitas 2000 KL, ada B30, ada yang langsung blending antara fame dan HSD, ada juga untuk diluar.

Ia menambahkan, pengiriman rutin sesuai kebutuhan, biasanya seminggu sekali. Stok BBM AKR ada impor ada juga dari Pertamina, tahun ini lebih banyak dari Pertamina. ATG sudah dipasang untuk ketentuan digitalisasi.

“Bio Solar dari terminal menggunakan angkutan dengan tanki outlet melalui dispenser langsung ke kendaraan atau kapal. Armada ada 21 unit, 4 unit 21 KL, 10 KL 7 unit, sisanya 5 KL,” katanya.

Untuk distribusi saat ini masih aman dengan angkutan yang ada. IT Nozzle juga sudah digunakan, sehingga transaksi semuanya tercatat. Fungsi kontrol saat ini sudah optimal, ATG juga sudah ada sehingga outlet tercatat semua.

“Terkait misalnya kelompok tani ataupun nelayan dengan rekomendasi juga sudah terdata dengan sistem, yang penting jelas kendaraan. Tapi saat ini yang utama ada surat rekomendasi akan dilayani,” tuturnya.

Selain IT, transaksi manual juga disimpan sebagai data pelaporan. Disini ada nomor id kendaraan, untuk nelayan id pelanggan. Diluar dari itu secara otomatis terblock system.

“Mekanisme online bisa dipantau secara detail, lewat outlet bisa kelihatan,” kata Azwar.

Ia melanjutkan, dari BPH Migas juga bisa pantau secara detail.

“Saat ini SPBKB kita terapkan untuk kendaraan, terkait emisi, dan ini kita lakukan konsisten, karena sudah disosialisasikan sehingga mitra juga paham, dari truk mulai antrian, penginputan kendaraan, sudah ada pembatasan secara sistem, 4 roda maksimal 80 liter, 6 roda 200 liter, mobil 60 liter, jika mengisi lebih dari 2 x langsung terblock dan tidak bisa terlayani, juga tidak melayani wadah lain seperti jirigen,” papar Azwar.

Namun diakui oleh Azwar, kecuali mengisi di outlet lain, masih ada peluang kecolongan.

“Untuk di SPBN, Standar Operasional Prosedur untuk kapal 30 JT yang bisa mengisi BBM subsidi, saat melakukan pengisianpun selalu diminta rekomendasinya dengan tanda tangan kepala dinas. Ada surat rekomendasi perpengisian, ada yang tahunan,” tandasnya.