Satya W.Yudha: Peran BBG Sangat Penting di Masa Transisi Menuju Energi Terbarukan

Jakarta, Ruangenergi.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya W.Yudha mengatakan, peran bahan bakar gas (BBG) sangat penting, terlebih ketika masa transisi menuju energi terbarukan.

“Selain kendaraan listrik, BBG bisa menjadi alternatif kendaraan yang ramah lingkungan yang bersih dengan harga terjangkau. Apalagi, cadangan gas bumi di Indonesia relatif masih banyak,” kata Satya saat kunjungan kerja DEN ke PT Gagas Energi Indonesia sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero) di SPBG Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (10/5).

Selain dihadiri Satya W.Yudha, kunjungan kerja DEN, yang dipimpin Anggota DEN Eri Purnomohadi itu juga dihadiri Anggota DEN lainnya yaitu Agus Puji Prasetyono, Herman Darnel Ibrahim, dan Yusra Khan, serta Tim Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi.

Hadir juga dalam kunjungan kerja yang dirangkai diskusi pengawasan implementasi RUEN bertajuk Pemanfaatan Gas Bumi Sektor Industri dan Transportasi melalui Pengembangan dan Pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) tersebut, Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kementerian ESDM Muhammad Wafid.

Saat kunjungan kerja tersebut, Anggota DEN sempat mengelilingi area SPBG dengan menggunakan sepeda motor BBG. Dan menyambut positif keberadaan kendaraan BBG mengingat pasokan gasnya berasal dari dalam negeri dan harganya jauh lebih murah dibandingkan harga BBM.

DEN juga mendukung Gagas dan Subholding Gas untuk membantu pemanfaatan BBG kepada masyarakat dan pemerintah secara lebih luas.

Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah saat menerima kunjungan kerja tersebut menjelaskan tiga program strategis pemanfaatan BBG di sektor transportasi yakni konversi CNG untuk truk Pertamina Group, sepeda motor dan kendaraan penumpang.

“Untuk konversi CNG sepeda motor, saat ini kami masih dalam tahap pilot project selama tiga bulan pada Mei-Juli 2023. Kami akan memasang 300 konverter kit di sepeda motor milik kendaraan operasional Subholding Gas dan komunitas ojek online. Selama tiga bulan ini, kami ingin mendapatkan masukan dari pengguna motor CNG, sehingga ke depan dapat menjadi pilihan kendaraan yang lebih baik,” jelasnya.

Hardiansyah juga mengungkapkan penggunaan BBG tidak untuk bersaing dengan kendaraan listrik, tetapi menjadi pilihan energi yang bersih dan terjangkau bagi masyarakat.

“Kami menawarkan pilihan energi yang bersih dan terjangkau. Saat ini, harga BBG untuk transportasi atau Gasku hanya Rp 4.500 per LSP, sehingga terdapat potensi penghematan dari pemakaian harga bahan bakar minimal 55 persen, yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pengguna,” ujarnya.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *