Sebut Import Shale Gas dari AS Murah, Inaz: Ahok Tak Ngerti Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Inas N Zubir menilai, pernyataan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan, bahwa import shale gas dari Amerika lebih murah menunjukan bahwa dirinya tidak menguasai bisnis minyak dan gas (migas).

“Pernyataan Ahok ini sangat disayangkan karena terkesan asal bicara. Beliau sama sekali tidak menguasai bisnis migas, dan bisa mempermalukan Pertamina. Shale gas saja dia sebut shallow gas,” kata Inas saat kepada Ruangenergi.com di Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Inaz mengakaui bahwa harga Shale gas Amerika yang dijual dengan harga publikasi Henry Hub lebih murah karena saat ini ada di posisi USD. 2.65/mmbtu. Namun angka tersebut belum termasuk biaya liquefied-nya kurang lebih USD 5.5/mmbtu, dan freight dari Amerika ke Indonesia yang termurah sekitar USD 1/mmbtu.

“Maka perhitungan impor shale gas dari Amerika berdasarkan formula Harga Gas Henry Hub adalah (1.15 × 2.65) + 3.5 + 2 = USD 8.55 Per MMBTU. Memang betul murah, tapi untuk dibawa sampai ke Indonesia, ternyata mahal sekali,” papar Inas Zubir.

Angka ini, kata dia, belum termasuk biaya regasifkasi sebesar USD 0,6 hingga USD 1, karena LNG dari Amerika Serikat harus diregasifikasi lagi.

“Bandingkan dengan harga rata-rata gas alam cair (liquified natural gas/LNG) kontrak di pasar spot Jepang sebesar USD. 8.6/MMBTU pada awal Januari 2021,” katanya.

Apalagi jika dibandingkan dengan harga gas domestik untuk industri tertentu di tanah air berdasarkan Permen ESDM No 8 Tahun 2020 tentang tata cara penetapan pengguna dan harga gas bumi tertentu di bidang industri.

“Jadi kalau dipaksakan mengimport gas dari Amerika Serikat itu artinya Pertamina harus menjual rugi,” ucap kader Partai Hanura ini.

Sebelumnya, Ahok kembali membuka tabir Direksi Pertamina yang diduga manipulatif. Dalam sebuah video yang beredar luas, Komisaris Utama Pertamina itu menyatakan bahwa import shale gas dari Amerika jauh lebih murah.(SF)