Sejarah Baru Energi: Pertamina dan Pindad Luncurkan ILI UT Buatan Anak Bangsa

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Merak, Banten, ruangenergi.com-Indonesia kembali menorehkan sejarah di sektor energi. PT Pertamina (Persero) bersama PT Pindad resmi meluncurkan ILI UT (In-Line Inspection Intelligence Pigging Ultrasonic Tool), teknologi inspeksi pipa migas berbasis ultrasonik pertama yang sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri.

Peresmian berlangsung di Warehouse Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, dalam ajang Technology Exhibition, Selasa (19/8). Hadir dalam acara ini Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, Direktur Utama PT Elnusa Tbk Bachtiar Soeria Atmadja, dan Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa.

Kolaborasi Anak Bangsa

Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut hadirnya teknologi ini sebagai bukti nyata kekuatan kolaborasi BUMN.

“Peluncuran ini bukan sekadar wacana, tapi bukti nyata sinergi anak bangsa. Pertamina bangga bisa berinovasi bersama Pindad, melahirkan karya membanggakan untuk kemandirian energi nasional,” tegas Simon.

Senada, Wakil Dirut Pertamina Oki Muraza menambahkan bahwa inovasi Merah Putih menjadi kunci peningkatan produksi migas nasional. “Sejumlah inovasi sudah diuji di lapangan dengan hasil signifikan, bahkan ada sumur yang produksinya meningkat hingga tiga kali lipat. Harapannya, teknologi ini memperkuat posisi Pertamina bukan hanya sebagai operator migas, tapi juga produsen teknologi energi,” ujarnya.

Sinergi BUMN Berbuah Inovasi

Dari sisi manufaktur, Dirut Pindad Sigit P. Santosa menyebut proyek ini sebagai milestone penting. “Sinergi BUMN tidak hanya berhenti di MoU, tapi benar-benar melahirkan produk nyata. Pindad siap mendukung Pertamina dan Elnusa agar mandiri dari teknologi asing, dan kita harap kerja sama ini melahirkan lebih banyak inovasi lagi,” katanya.

Sementara itu, Dirut Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menegaskan, peluncuran ILI UT menjadi tonggak penting dalam perjalanan kemandirian energi. “Inovasi ini mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus menunjukkan kemampuan rekayasa anak bangsa di mata dunia,” jelas Bachtiar.

Tonggak Sejarah Baru

Teknologi ILI UT menggunakan sensor ultrasonik canggih yang mampu mendeteksi kerusakan internal maupun eksternal pipa migas dengan presisi tinggi. Kehadirannya dipandang strategis karena selama ini Indonesia masih bergantung pada perangkat impor untuk inspeksi jaringan pipa migas.

Lebih dari sekadar alat, ILI UT jadi simbol sinergi BUMN energi dan pertahanan dalam membangun kemandirian bangsa. Pertamina pun menegaskan komitmennya pada target Net Zero Emission 2060, dengan terus mendorong inovasi teknologi yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).