Jakarta, ruangenergi.com- Pengeboran di Lapangan Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi.
Hingga September 2024, produksi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris telah menghasilkan minyak bumi sebesar 136.701 BOPD dan 36,49 MMSCFD.
ExxonMobil merupakan salah satu perusahaan energi yang sedang menggarap Wilayah Kerja Cepu. Wilayah Kerja Cepu mempunyai jangka waktu kontrak 17 September 2005 s.d. 17 September 2035 (Cost Recovery).
Lapangan pada Wilayah Kerja Cepu antara lain Banyu Urip, Kedung Keris dan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dengan cadangan untuk minyak bumi sebesar 344,63 MSTB sedangkan cadangan Gas sebesar 1.201,26 BSCF.
Pada Wilayah Kerja Cepu ini rencana akan dikembangkan beberapa lapangan, antara lain:
-Lapangan West Kedung Keris (Minyak) pada tahun 2025-2027, dengan investasi USD48 Juta;
– Lapangan Cendana (Gas) dengan investasi sebesar USD170,3 Juta; dan
– Lapangan Alas Tua West (Gas) dengan investasi sebesar USD253,9 Juta