Sekjen DEN : Electric Vehicle akan menjadi tren kendaraan di masa depan

Jakarta, ruangenergi.com- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menjadi narasumber pada ExperTalk dengan tema “Accelerating shift toward electric vehicle for Indonesia’s future of Infrastructure: Drive The Future” yang diselenggarakan oleh Hutama Karya secara virtual.

Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal DEN dalam paparannya mengatakan bahwa kendaraan listrik akan menjadi tren kendaraan di masa depan dengan beberapa keunggulan, antara lain: hemat energi, ramah lingkungan, tanpa emisi dan biaya operasional yang rendah.

Djoksis juga mengatakan bahwa komitmen sektor energi dalam mengatasi perubahan iklim ialah mengurangi emisi GRK hingga 314 – 398 Juta Ton CO2 pada tahun 2030. Djoksis juga mengatakan tujuan kebijakan energi sesuai dengan PP No.79 tahun 2014 tentang KEN ialah terwujudnya pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional dan ketahanan energi nasional berdasarkan kedaulatan energi dan nilai ekonomi yang berkeadilan.

Adapun beberapa target program kendaraan listrik sesuai amanat Perpres No.22 Tahun 2017 tentang RUEN antara lain: mendorong secara bertahap pembangunan SPLU kendaraan listrik untuk 2.200 unit mobil listrik dan 2.1 juta unit motor listrik. Djokis menutup bahwa diperlukan kolaborasi antara Pemerintah, masyarakat, industri serta Perguruan Tinggi untuk mendukung percepatan pemanfaatan kendaraan listrik di Indonesia.

Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub mengatakan Pemerintah saat ini sudah membuat roadmap percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Pemerintah telah menyusun regulasi percepatan pemanfaatan kendaraan listrik yang tertuang dalam Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan untuk mendukung program kendaraan listrik. Budi juga mengatakan bahwa saat ini Kementerian Perhubungan telah menggunakan 30 unit kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional. Budi menutup bahwa pemanfaatan kendaraan listrik merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan energi bersih dan ramah lingkungan serta komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca.

Yohannes Nangol, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mengatakan bahwa peta jalan industri otomotif indonesia sudah mengarah kepada penurunan gas buang dan peningkatan effisiensi bahan bakar, penggunaan bahan bakar nabati dan zero emission. Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah, namun yang perlu menjadi perhatian adalah teknologi serta industri pendukung. Yohannes juga menyampaikan beberapa tantangan pengembangaan kendaraan listrik kedepannya antara lain: harga kendaraan listrik yang tersedia saat ini masih relative mahal, infrastruktur charging station masih terbatas dan sebagainya. Yohannes menutup bahwa peran serta seluruh elemen serta komitmen Pemerintah akan menjadi kunci suksesnya program kendaraa listrik di Indonesia.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, PT.PLN mengatakan total penjualan mobil di tahun 2020 secara global turun 14%, hal ini berbanding terbalik dengan penjualan mobil listrik yang justru naik 46%. Penjualan mobil listrik di Indonesia pada semester 1 2021 meningkat pesat, menunjukan adanya potensi atau minat yang tinggi pada masyarakat. Bob mengatakan saat ini PT. PLN berencana membangun 67 unit SPKLU pada tahun 2021 dengan membuat skema kerjasama bersama pihak swasta ataupun stakeholders lainnya.

Novias Nurendra, Direktur Operasi I PT. Hutama Karya mengatakan kendaraan listrik dapat menjadi solusi dalam pengurangan emisi CO2 dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil di Indonesia. Salah Satu hambatan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah masih minimnya SPKLU dan masih mahalnya kendaraan listrik, hal ini yang menyebabkan masih minimnya penggunaan SPKLU yang sudah ada. Seminar dilanjutkan dengan diskusi para peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *