Sekjen DEN: Jangan Takut Pada Mafia Impor LPG

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Sekretaris Jenderal (Sekjen)  Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto berharap Indonesia segera bisa mewujudkan berdirinya pabrik Dimethyl Ether (DME) untuk konversi batubara dijadikan elpiji (LPG).

Segera wujudkan groundbreaking berdirinya pabrik DME sehingga menjadikan produk hilirisasi batubara untuk bisa mematikan mafia impor LPG.

“Ya segera teken untuk ground breaking pabrik DME.kan harusnya bekerja untuk keuntungan perusahaan bukan memperkaya mafia impor LPG,” kata Djoko Siswanto kepada ruangenergi.com,Senin (27/12/2021) di Jakarta.

Djoko menambahkan harapannya di tahun 2022 mendatang adalah; penggunaan kompor listrik, PLTS Atap, motor listrik dan kendaraan listrik makin banyak.

“Pemanfaatan gas terus meningkat dalam rangka transisi energy, dan ground breaking pabrik DME sebagai subtitusi LPG Import yg harga importnya menggila,” tegas Djoko dengan semangat.

Dalam catatan ruangenergi.com,Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut akan ada konversi penggunaan Elpiji menjadi produk hilirisasi batubara berupa Dimethyl Ether (DME). Arifin menargetkan, penggantian konsumsi dari LPG ke DME akan berlangsung pada tahun 2035.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan, gasifikasi batubara untuk menghasilkan DME dilaksanakan karena kebutuhan Elpiji yang semakin meningkat. Saat ini, sebanyak 75 persen hingga 78 persendari konsumsi Elpiji dalam negeri masih dipenuhi dari impor.

“Produk hilirisasi batubara berupa DME dapat mensubstitusi LPG sedangkan methanol untuk menggantikan bahan baku industri kimia,” kata Sujatmiko dalam acara Kompas Talk bertajuk Hilirisasi Batubara untuk Pemulihan Ekonomi secara virtual, Rabu (1/9/2021).

 

 

 

ya segera teken untuk ground breaking pabrik DME