Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) yang berlangsung di Jakarta hari ini menetapkan Eka Satria sebagai Ketua Umum APLSI periode 2025–2029. Direktur Utama PT Medco Power Indonesia ini menggantikan Arthur Simatupang, yang telah memimpin asosiasi selama dua periode sebelumnya.
Melalui mekanisme voting yang demokratis, Munas APLSI tahun ini mengusung tema besar: “Kolaborasi yang Bersinergi Mendukung Transisi yang Berkelanjutan dalam Pengembangan Ketenagalistrikan Nasional.” Acara ini dihadiri oleh 29 anggota aktif yang mewakili perusahaan IPP dengan total kapasitas pembangkit mencapai sekitar 15,5 GW.
Selain memilih Ketua Umum baru, Munas juga menetapkan Bobby Gafur Umar sebagai Ketua Badan Pengawas APLSI. Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting sektor energi, termasuk Aryo Djojohadikusumo dari Arsari Renewable Energy yang duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan APLSI.
Dalam sambutannya, Eka Satria menegaskan komitmen APLSI untuk terus memperkuat peran swasta sebagai mitra strategis pemerintah. “Kami siap mendukung penuh program ketenagalistrikan nasional, sejalan dengan RUPTL 2025–2034, serta mengawal RUU Ketenagalistrikan. Target besar Pak Presiden Prabowo untuk swasembada energi yang berkeadilan adalah panggilan bersama,” ujar Eka.
Selama lebih dari dua dekade, APLSI telah menyumbang sekitar 15,5 GW kapasitas listrik nasional — setara dengan 20% dari kapasitas terpasang di Indonesia. Ke depan, APLSI siap membantu mewujudkan target RUPTL sebesar 69,5 GW, di mana sektor swasta diharapkan menyumbang hingga 71% dari total kapasitas tersebut. Ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan listrik yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan.
Menutup acara, Arthur Simatupang menyampaikan apresiasi atas kebersamaan seluruh anggota. “APLSI adalah rumah besar bagi pelaku ketenagalistrikan swasta. Saya optimis, di bawah kepemimpinan baru, APLSI akan terus tumbuh dan memainkan peran penting dalam transformasi energi Indonesia,” katanya.
