Gas in

Semangat Pemerintah Bangun Bahan Bakar Murah untuk Masyarakat Di Tengah Pandemi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Cirebon, Ruangenergi.com Di tengah Pandemi Covid-19, tidak menghalangi semangat Pemerintah dalam memberikan bahan bakar yang hemat, bersih dan murah kepada masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) tahun 2021.

Dengan menerapkan prokotol kesehatan yang sangat ketat, Pemerintah melakukan gas in (penyaluran pertama) di rumah salah satu penerima jargas di Kelurahan Kalijaga, Kota Cirebon.

Kegiatan ini dilakukan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Noor Arifin Muhamad, yang ditandai dengan pemotongan pita secara sederhana.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon, Sumanto; Koordinator Pengawasan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Agung Kuswardono; Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) Jargas Kota/Kabupaten Cirebon, Azhari; dan Manager Sales Area Cirebon PT PGN, Mahmuri.

Ia menyebutkan bahwa gas in yang dilaksanakan di sektor 6 Kelurahan Kalijaga ini merupakan pembangunan jargas yang bersifat penetrasi dan akan dibangun sebanyak sejumlah 71 sambungan rumah (SR) pada sektor tersebut. Sedangkan untuk Kelurahan Kalijaga, secara keseluruhan akan dibangun sebanyak 1.210 SR.

Pasalnya, kegiatan gas in ini merupakan yang pertama pada pembangunan jargas Anggaran Tahun 2021 di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon.

Nantinya gas in akan dilanjutkan pada rumah penerima jargas berikutnya, sampai dengan penyelesaian konstruksi yang akan selesai pada bulan November 2021, di mana akan dibangun sebanyak 4.515 SR untuk Kota Cirebon dan sebanyak 3.758 SR Kabupaten Cirebon.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Noor Arifin Muhamad, menjelaskan keberhasilan pembangunan jargas di masa Pandemi Covid-19, tentunya tidak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.

“Dukungan pemda sudah merupakan 50% dari keberhasilan. Dan sebaliknya, apabila tidak ada dukungan dari Pemda merupakan 50% dari ketidakberhasilan,” katanya.

Dia mengungkapkan, hal utama dalam pembangunan infrastruktur adalah tata ruang dalam suatu kota atau area. Apabila Kota Cirebon memiliki master plan pembangunan jargas, badan usaha seperti PT PGN dapat membangun jargas secara mandiri berdasarkan kapasitas masyarakat.

Jargas Kota Cirebon

“Tentunya kita harus saling bahu-membahu antara pelaksana dan Pemda. Kami berterima kasih sekali atas dukungan Pemda selama ini,” tuturnya.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon, Sumanto, mengucapkan rasa terima kasihnya.

“Atas nama Pemkot Cirebon, mengucapkan terima kasih atas pembangunan jargas bagi warganya. Semua yang kita lakukan ini demi kepentingan masyarakat. Itu yang harus diutamakan,” jelas Sumanto.

Pada kesempatan yang sama, Manager Sales Area Cirebon PT PGN, Mahmuri, mengatakan, PT PGN menerima penugasan dari Kementerian ESDM untuk pengelolaan jargas dan siap untuk pengembangan bagi masyarakat yang rumahnya belum terpasang jargas.

“Mohon dukungan dari Pemda dan Ditjen Migas tentunya supaya program berjalan lancar. Apresiasi kami sampaikan karena pembangunan jargas di Cirebon yang paling cepat dibandingkan tempat yang lain. Ini tentunya karena dukungan Pemda yang sangat kuat,” katanya.

Mahmuri juga berharap agar pelaksanaan pengoperasian jargas nantinya berjalan lancar, termasuk pembayaran tagihan pemakaian oleh masyarakat.

Pembangunan jargas di Kota Cirebon tahun 2021 merupakan program pengembangan lantaran sebelumnya sudah terdapat jaringan gas kota eksisting dengan menggunakan APBN sebanyak 4.000 SR yang dibangun pada tahun 2012 dan 3.503 SR pada tahun 2018. Pengelolaan jaringan gas kota eksisting tersebut, dioperatori oleh PT PGN.

Rencana semula, jargas Kota Cirebon akan dibangun tahun 2020. Namun lantaran ada refocusing anggaran, konstruksi pembangunan jargas ditunda menjadi tahun 2021.

Sumber pasokan jargas Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon berasal dari Pertamina EP. Adapun alokasinya, untuk Kota Cirebon sebanyak 4.515 SR meliputi 12 sektor yang tersebar pada daerah Kelurahan Kecapi, Kalijaga dan Argasunya yang sifatnya penetrasi, serta Kelurahan Argasunya dan Harjamukti yang sifatnya pengembangan.

Adapun pembangunan jargas di Kabupaten Cirebon sebanyak 3. 758 SR, meliputi daerah Kelurahan Desa Klayan, Jatimerta dan Astana, yang semuanya bersifat pengembangan.

Pembangunan jargas yang bersifat penetrasi adalah menambah sambungan rumah pada sektor yang eksisting, dengan melakukan tie in ke pipa distribusi yang sudah ada. Adapun pengembangan, membuka sektor baru dengan membuat pipa induk, regulator sektor dan pipa distribusi yang baru.

Saat ini, progres pembangunan konstruksi jargas di Kota Cirebon mencapai 73,2% dan Kabupaten Cirebon sebesar 72,3%, serta TKDN 52,75 %. Pelaksanaan pembangunan konstruksi jargas ini, untuk kota Cirebon telah menyerap tenaga kerja sebanyak 320 orang dengan jumlah mandays sebanyak 20.119 hari orang kerja (HOK).

Sedangkan untuk Kabupaten Cirebon sebanyak 335 orang dengan jumlah mandays sebanyak 17.966 hari orang kerja.