Shell, Vivo, BP-AKR Wajib Edarkan B35 di Gerai SPBU Miliknya per 1 Februari 2023

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia dipastikan pada Februari 2023 mendatang mengedarkan bahan bakar B-35 di seluruh stasiun miliknya.Termasuk juga pemakaian bagi industri yang ada di Indonesia.

Baik SPBU yang dikelola oleh PT Pertamina Patra Niaga (PPN) maupun SPBU Swasta milik Shell Indonesia, Vivo dan BP-AKR.

“Untuk harga, penerapannya sama saja dengan B30.Untuk seluruh BU BBM (badan usaha bahan bakar minyak), baik di SPBU maupun industri, wajib B35. Dan tidak ada penolakan, mereka sudah mencampurnya,” kata Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Dadan Kusdiana dalam bincang santai bersama ruangenergi.com,Rabu (11/01/2023) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35) mulai tanggal 1 Februari 2023. Persentase pencampuran ini nantinya akan ditingkatkan menjadi 40% (B40). Selain mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional, rencana implementasi B35 dan B40 juga diharapkan dapat memberi pengaruh positif pada ekonomi domestik.

“Substitusi BBM ke BBN adalah upaya strategis dalam hal penghematan devisa akibat menurunnya impor minyak solar, peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil (CPO), membuka lapangan kerja, sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia,” tutur Direktur Bioenergi, Edi Wibowo pada kegiatan Sosialisasi Implementasi Penggunaan B35 dan Hasil Kegiatan Uji Jalan (Road Test) B40 pada Kendaraan Bermesin Diesel yang berlangsung hari ini, Jumat (6/1/2023).

Untuk program B35 di tahun 2023, imbuh Edi, target penyaluran biodiesel sebesar lebih dari 13,15 juta kiloliter (kL), yang akan menghemat devisa sekitar USD 10,75 miliar atau setara Rp 161 triliun. Program B35 ini diproyeksi akan menyerap tenaga kerja sekitar 1.653.974 orang serta pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekitar 34,9 juta ton CO2e.

Indonesia saat ini masih merupakan negara yang paling terdepan dalam menerapkan pencampuran BBN jenis Biodiesel. Indonesia sudah memulai di tahun 2006 dengan B2,5, kemudian 2016 dengan B20, terakhir mencapai program B30 di tahun 2020 secara nasional.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar kedepan pemanfaatan BBN dapat berlanjut ke B40, B50, bahkan B100. Pada sidang kabinet 6 Desember 2022, Presiden Jokowi menginstruksikan agar dilaksanakan implementasi B35 pada tahun 2023.