“Si Tua S Pedati” Iwan Fals: Lagu Tentang Perubahan dan Energi Terbarukan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Iwan Fals, musisi legendaris Indonesia, dikenal sebagai penyanyi yang sering menyuarakan isu-isu sosial dan lingkungan dalam lagu-lagunya. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lagu “Si Tua S Pedati”, sebuah lagu yang mengangkat kisah pedati tua sebagai metafora perubahan zaman dan harapan terhadap energi yang lebih ramah lingkungan.

Makna Lagu “Si Tua S Pedati”

“Si Tua S Pedati” menggambarkan sosok pedati tua yang menjadi simbol perjalanan manusia dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Pedati, yang dulunya menjadi alat transportasi utama, kini tergeser oleh kemajuan teknologi modern. Dalam liriknya, Iwan Fals menggambarkan bagaimana sang pedati tetap memiliki nilai meskipun dunia di sekitarnya telah berubah.

Metafora ini tidak hanya mencerminkan perjalanan kehidupan, tetapi juga memberikan kritik halus terhadap eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Lagu ini seolah mengingatkan kita bahwa teknologi dan kemajuan harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan.

Pesan tentang Energi Terbarukan

Dalam konteks energi, lagu ini mengandung pesan tentang pentingnya beralih ke solusi yang lebih berkelanjutan. Pedati tua, meski terlihat kuno, adalah simbol transportasi yang ramah lingkungan. Tidak seperti kendaraan bermotor modern yang bergantung pada bahan bakar fosil, pedati adalah bagian dari kehidupan yang selaras dengan alam.

Melalui liriknya, Iwan Fals menyampaikan kritik terhadap ketergantungan manusia pada energi tak terbarukan yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Ia mengajak pendengarnya untuk merenungkan kembali hubungan manusia dengan alam dan mulai memikirkan solusi yang lebih bersahabat dengan bumi, seperti energi terbarukan.

Relevansi dengan Isu Modern

Pesan dalam lagu ini sangat relevan dengan isu perubahan iklim dan transisi energi saat ini. Dunia sedang menghadapi krisis lingkungan yang mendesak, dengan pemanasan global dan polusi sebagai ancaman besar. Pemerintah, perusahaan, dan individu dituntut untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air.

Melalui “Si Tua S Pedati,” Iwan Fals mengingatkan kita bahwa perubahan besar dimulai dari kesadaran kecil. Meskipun pedati tua tidak lagi menjadi alat transportasi utama, semangat keberlanjutan yang diwakilinya tetap relevan di tengah perjuangan melawan krisis energi dan lingkungan.

Kesimpulan

“Si Tua S Pedati” bukan sekadar lagu nostalgia, melainkan sebuah seruan untuk refleksi diri tentang dampak kemajuan terhadap lingkungan. Iwan Fals mengajak pendengarnya untuk menghargai warisan budaya yang harmonis dengan alam dan mencari solusi energi yang lebih ramah lingkungan.

Lagu ini menjadi pengingat bahwa masa depan yang lebih baik hanya dapat tercapai jika kita menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks energi, pesan ini mendorong peralihan ke energi terbarukan sebagai langkah menuju dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.