Jakarta, ruangenergi.com- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) kini tengah menyiapkan penutupan pendaftaran atas penawaran wilayah kerja perminyakan Akimeugah I dan Akimeugah II pada Januari 2024 mendatang.
Lelang WK Akimeugah I dan Akimeugah II merupakan lelang ketiga di tahun 2023 lalu, lelang reguler yang digelar oleh Ditjen Migas dengan akses bid document pada 20 September 2023 hingga 17 Januari 2024. Forum klarifikasi pada 20 Sept 2023 hingga 17 Januari 2024.
“Yang bisa kami sampaikan adalah batas waktu submit document adalah 19 Januari 2024. Akimeugah 1 dan 2 ,” kata Direktur Pembinaan Kegiatan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kesdm Noor Arifin Muhammad dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Selasa (19/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, WK Akimeugah itu terletak di Warim, Papua. Kementerian ESDM telah melelang pecahan cekungan Warim itu ke dalam dua WK eksplorasi baru, yakni Akimeugah I dan Akimeugah II, yang berada di daratan Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menuturkan, pergantian nama Blok Warim menjadi Akimeugah dilakukan untuk menarik minat investor. Nanang beralasan nama awal Warim belakangan dianggap terlalu sensitif untuk digunakan sebagai nama wilayah kerja (WK) migas.
Cekungan Warim ini diproyeksikan memiliki potensi 25.968 juta barel minyak (MMBO) dan 47,27 triliun kaki kubik gas (Tcf) itu tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz.
SKK Migas telah bersurat untuk meminta dispensasi atau pengecualian khusus pengembangan cekungan Warim sejak awal tahun ini. Hanya saja, izin tidak kunjung terbit dari otoritas lingkungan hidup.