Sinergi Bangun Terminal LPG Tuban Tahap 2, PET Gandeng Wijaya Karya dan JGC Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Yogyakarta, ruangenergi.com – PT Pertamina Energy Terminal (PET) menandatangani perjanjian kerja sama dan kickoff meeting untuk proyek pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur atau Terminal LPG Tuban.

Proyek kerja sama ini berupa Kerja Sama Operasi (KSO) yang melingkupi pembangunan terminal sisi darat , pipeline, dan jetty. Terminal LPG Refrigerated Tuban ini nantinya akan menjadi salah satu terminal energi yang akan melayani dan memenuhi 35% kebutuhan LPG nasional meliputi area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, serta Sulawesi.

Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur ditargetkan selesai pembangunan di 2025 dan beroperasi di 2026. Pembangunan tahap II ini melanjutkan pembangunan terminal tahap I yang telah selesai pada Desember 2022 lalu, yang meliputi pembangunan sarana fasilitas 2 tangki refrigerated berkapasitas masing masing 44.000 MT dan 2 tangki pressurized berkapasitas masing masing 2.500 MT.

“Proyek ini merupakan salah satu langkah konkrit Pertamina meningkatkan ketersediaan dan ketahanan energi nasional. Dengan terminal LPG Tuban ini, Pertamina Energy Terminal akan mengelola rantai distribusi energi nasional yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujar VP Terminal Operation PET Heri Santika Permana, Rabu (8/3/2023).

PET merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), yang kini dipercaya untuk mengelola 6 terminal energi strategis, yakni Integrated Terminal Tanjung Uban, Terminal BBM Pulau Sambu, Terminal LPG Tanjung Sekong, Terminal BBM Kota Baru, Terminal BBM Baubau, dan Terminal LPG Tuban atau Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur.

“Kami berharap dengan proyek pembangunan Terminal LPG Tuban dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar,” lanjut Heri Santika.

SVP EPCC Division PT Wijaya Karya Tri Prabowo menambahkan dalam pengerjaannya, KSO selalu menjaga dan mengedepankan 4 poin penting, “Yakni zero accident, quality, waktu, dan budgeting. Pastinya aspek safety akan terus diterapkan agar proyek tepat waktu, amanah, dan selalu utamakan keselamatan,” ujarnya.