Jakarta,ruangenergi.com-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral(MESDM) Arifin Tasrif bingung mendengar kabar pabrik Pupuk Iskandar Muda shortage (kekurangan) gas. Padahal sedari awal, sudah disiapkan kargo pengganti untuk mengamankan pasokan ke pabrik pupuk yang ada di Aceh itu.
Dua kargo liquified natural gas (LNG) dialihkan dari Pabrik Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk memenuhi kebutuhan gas bagi pabrik pupuk Iskandar Muda (PIM).
Di sisi lain,rupanya, PIM merencanakan impor LNG dari Oman guna mengatasi kekurangan pasokan gas bagi pabrik pupuknya. Namun, belakangan ini berhembus kabar
“Kenapa kok kita (Kesdm) ga dikasih tau tiba-tiba, makanya kok kita ga dikasih tau, kan dulu udah ada pertemuan, bagaimana bisa menyediakan gas untuk Pupuk Iskandar Muda, jadi kan memang suplainya itu sebetulnya kita lagi yang direncanakan dari hasil produksi Tangguh, nah Tangguh itu kan baru onstream semester satu depan, nah sementara itu pas kebetulan waktu itu kaltim 5 kan shutdown jadi ada dua kargo tuh yang dialihkan dari gasnya Kaltim V dijadiin lng ke Iskandar Muda, kan katanya kaltim waktu itu mau impor dari oman, nah makanya begimana impornya jadi apa kagak. nah skrg tiba-tiba mau mati, kita gak dikasih tau. Nah sekarang SKK Migas lagi lihat,lagi hitung,” kata Arifin Tasrif kepada wartawan,Jumat (09/12/2022) di Jakarta.
Reaksi SKK Migas
Terkait kebutuhan pasokan gas untuk industri pupuk di tahun 2023, Kurnia mengatakan berdasarkan perhitungan SKK Migas,menurut penjelasan Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi di Jakarta (9/12/2022),kebutuhan gas untuk industri pupuk di tahun 2023 dapat terpenuhi.
Kurnia menambahkan, posisi pasokan gas untuk Pusri Palembang dengan kebutuhan gas 190 MMSCFD statusnya terpenuhi. Kemudian Pupuk Kujang Cikampek kebutuhannya 101 MMSCFD statusnya terpenuhi. Selanjutnya terkait kebutuhan Petrokimia Gresik sebesar 141 MMSCFD statusnya terpenuhi.
Kurnia menambahkan untuk Pupuk Kalimantan Timur kebutuhannya 335 MMSCFD statusnya terpenuhi. Adapun untuk pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) 2 kebutuhannya 50 MMSCFD statusnya terpenuhi.
Sedangkan Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1, yang baru di-reaktivasi telah terpenuhi kebutuhan gas-nya hingga Desember 2022. Untuk kebutuhan tahun 2023, semula PIM merencanakan melalui impor, namun tingginya harga internasional saat ini dapat membuat proyek menjadi tidak ekonomis.
Untuk itu, berdasarkan neraca gas Indonesia tahun 2023, kebutuhan volume pasokan gas PIM-1 sekitar 55 MMSCFD dapat dipenuhi dari potensi uncommitted kargo tahun 2023 sebanyak 9 kargo, yang bisa digunakan antara lain untuk memenuhi kebutuhan gas PIM 1 yang berkisar 5 kargo.
Jumlah uncommitted kargo tersebut, belum termasuk potensi tambahan pasokan gas dari Tangguh Train 3 yang akan melakukan proses decommissioning pada awal tahun depan.
“Sebelumnya, pada saat pabrik PIM 1 dilakukan pengujian re-aktivasi tahun ini, kami telah memenuhi kebutuhan pasokan gas saat itu sesuai pengajuan yang diberikan kepada SKK Migas sebesar 2 kargo. Jika tahun 2023 membutuhkan gas, dapat dipenuhi dari uncommitted kargo Karena uncommitted kargo masih lebih besar dibandingkan kebutuhan PIM 2”, terang Kurnia.