SKK Migas Akui Ada Usulan K3S untuk Manfaatkan Gas Dijadikan CNG

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan untuk memanfaatkan surplus gas di Jawa Timur, tidak menunggu penyelesaian pipa gas Cirebon-Semarang yang sedang dibangun oleh Kementerian ESDM.

Walau begitu, SKK Migas mengaku sangat terbantu dengan sudah dibangunnya pipa CISEM tahap I.  Gas dari pipa ini sudah mengalir untuk pabrik-pabrik di sekitar Jawa Tengah.

Di sisi lain SKK Migas tetap menunggu diselesaikannya pembangunan pipa CISEM Tahap II.

“Mudah-mudahan Jawa Barat langsung sold dan sudah selesai isssuenya. Namun, saat ini kami juga sedang mengevaluasi, mengkaji bersama K3S ada usulan-usulan untuk mencoba memanfaatkan baik itu berupa mini LNG (Liquefied natural gas) atau mungkin CNG (compress natural gas),” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam Konferensi Pers Awal Tahun 2024 Kinerja Hulu Migas Tahun 2023, Jumat (12/01/2024), di Jakarta.

Kurnia bercerita, memang ada beberapa wilayah yang mungkin sulit dilalui dengan gas pipa kita bisa tempuh melalui CNG.

“Saya kira ini juga sangat membantu karena harganya mungkin masih bisa cukup bersaing dengan LPG (liquefied petroleum gas) non subsidi. CNG bisa sampai ke pelanggan dengan harga perkiraan kami sekitar Rp11 ribu sampai Rp15 ribu saja perkiraan awal kita,”tutur Kurnia.

CNG diharapkan bisa cukup kompetetif untuk menggantikan LPG yang mostly diimpor gasnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *