SKK Migas Apresiasi Pertamina EP Cepu Bisa Menyelesaikan Proyek JTB

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu bisa menjalankan proyek gas Jambaran Tiung Biru.

Walau sempat tersendat akibat terkendala pengiriman barang material di situasi Covid-19 waktu itu,termasuk mobilisasi personal. Namun akhirnya JTB bisa mengucurkan gas.

“Sampai hari ini JTB sudah bisa mengalirkan gas secara komersial.Kita bersyukur bisa gas in,onstream gas. Betul disampaikan Pak Kepala,secara teknis (proyek JTB) bisa berjalan dengan baik.Proyek ini didampingi juga oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) secara ketat. Memang saat ini dalam proses mencapai target. Secara ramp up, memang kita berupaya sampai Desember tapi diupayakan secepat mungkin di November tahun ini,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno saat Konferensi Pers – Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022,Senin (17/10/2022) di Jakarta.

Alokasi gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP Cepu sudah dipastikan sekitar 172 mmscfd dengan tambahan opsi sekitar 20 mmscfd.

Rinciannya,100 mmscfd untuk PT PLN (Persero) dan 72 mmscfd diberikan untuk industri di sekitar Jawa Timur. sampai ke Jawa Tengah. Semua disalurkan oleh PT Pertamina EP Cepu.

“Subjek pipa Gresik-Semarang, Semarang-Cirebon sudah bisa onstream.Tambahan 20 mmscfd itu ada 15 mmscfd ke PKG (Petrokimia Gersik), 5 mmscfd untuk trader swasta,”kata Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S Handoko dalam acara Konferensi Pers – Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022,Senin (17/10/2022) di Jakarta.

Gas JTB onstream pada 20 September 2022 dengan laju alir awal 10 mmscfd (gas sales).Terletak di Bojonegoro, Jawa Timur.Unitisasi WK Cepu dan WK Pertamina EP
Kepemilikan:Pertamina (90%) | BUMD (10%).

Adapun biaya pengembangan proyek berkisar US$ 1,5 miliar (± Rp 22 triliun).Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%.