Pertamina EP

SKK Migas Bersama KKKS Akan Melakukan Audit Maintanance,Telusuri Penyebab Unplanned Shutdown

Jakarta,ruangenergi.com-Naiknya angka unplanned shutdown di kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas (KKKS Migas) pada akhir-akhir ini utamanya terjadi karena pembatasan pergerakan selama masa covid dan rendahnya harga minyak pada masa-masa tersebut sehingga kegiatan perawatan kurang optimal.

Pada tahun 2022, untuk meningkatkan produksi ditargetkan kegiatan yang lebih masif utamanya pada pemboran pengembangan yang diharapkan mencapai 790 sumur atau lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 480 sumur. namun pada awal tahun 2022 penurunan produksi akibat unplanned shutdown membesar karena ada gangguan kelistrikan di EMCL dan PHR, dua wilayah kerja dengan produksi minyak terbesar Indonesia.

“Untuk mengatasi hal ini, SKK Migas bersama KKKS melakukan audit maintanance untuk mengevaluasi penyebab kejadian dan menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan penanganan agar kejadian tdk berulang,” kata PLT Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal kepada ruangenergi.com, Jumat (03/06/2022) di Jakarta.

SKK Migas,lanjut Kemal, berharap usaha-usaha masif yang dilakukan dapat membawa produksi ke tingkat yang diharapkan.

“Dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak, agar target dapat dicapai,” jelas Kemal.

Dalam catatan ruangenergi.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat kinerja capaian produksi lifting migas kuartal 1 tahun ini masih loyo. Hal tersebut terjadi lantaran banyaknya unplanned shutdown di beberapa lapangan minyak.

Berdasarkan data lembaga hulu ini, lifting untuk minyak misalnya baru mencapai 611,7 ribu barel per hari (bph) atau baru mencapai 87% dari target sebesar 703 ribu bph. Sementara, untuk gas mencapai 5.321 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 92% dari target 5.800 MMSCFD.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Konferensi Pers – Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, Jumat (22/4/2022), menjelaskan salah satu penyebab utama yang menjadi sorotan saat ini adalah terjadinya banyak unplanned shutdown di beberapa lapangan minyak. Hal ini pun menjadi pengaruh terhadap kinerja lifting minyak di awal tahun ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *