BPMA

SKK Migas, BPMA dan KKKS Wilayah Aceh Bersama PWI Aceh Gelar Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas

Banda Aceh, Ruangenergi.com –  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Aceh menggelar Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya SKK Migas dan KKKS untuk terus memberikan informasi terbaru tentang perkembangan industri hulu migas khususnya di Aceh kepada jurnalis. Hal ini mengingat besarnya peran jurnalis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Pasalnya, kegiatan ini juga merupakan upaya SKK Migas – KKKS untuk terus menjalin silaturahim dengan jurnalis dan pemangku kepentingan di Aceh meskipun di tengah Pandemi Covid-19. Kegiatan Sosialisasi ini digelar pada Minggu (17/10) yang diikuti offline dan online oleh jurnalis di Kepri.

Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus dan dihadiri oleh Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Muhammad Faisal, Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, Field Manager PHE NSO Dirasani Thaib, Perwakilan PHR Zona 1, Premier Oil Andaman B.V., Mubadala Petroleum (Andaman 1) Ltd. Kegiatan ini juga menghadirkan Pembicara Mantan Wakil Menteri ESDM Prof. DR. -Ing Ir. Rudi Rubiandini R.S. dan Teuku Kemal Fasya- Antropolog Universitas Malikussaleh.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa sosialisasi kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021 merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Aceh dalam mendukung dan memfasilitasi Wartawan dalam memahami kegiatan hulu migas sebagai bekal untuk membuat karya tulis.

BPMA

“Sosialisasi dan LKTJ ini juga merupakan bagian dari Pre-Forum yang direncanakan oleh SKK Migas Sumbagut – KKKS Wilayah Sumbagut sebagai gerbang awal dan pembuka Forum besar yang direncanakan akan dilaksanakan pada 16 s.d 18 November 2021 yang diberi nama Northern Sumatra Forum yang bertujuan sebagai wadah untuk sharing antar KKKS Wilayah Sumbagut dalam meningkatkan hubungan dengan stakeholder guna kelancaran operasional industri hulu migas,” katanya.

Geliat kegiatan eksplorasi di provinsi Aceh terlihat dengan rencana pengeboran sumur oleh PHE NSO di bulan November 2021 serta pengeboran eksplorasi deepwater oleh Premier Oil – Mubadala serta Repsol di pertengahan tahun 2022.

“SKK Migas – KKKS di Wilayah Aceh tidaklah berjalan sendiri melainkan membutuhkan bantuan dan dukungan dari Wartawan dalam menyampaikan informasi yang benar kepada publik sehingga keberadaan media dalam kegiatan hulu migas mempunyai arti penting dalam memberikan pengertian secara luas kepada masyarakat tentang pentingnya kegiatan hulu migas,” terangnya.

Sementara, Kepala BPMA Teuku Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa dalam situasi pembatasan aktivitas sosial seperti sekarang, Jurnalis mempunyai peran yang sangat vital dalam memberikan informasi yang akurat.

BPMA

“Terutama di masa Pandemi Covid-19 ini, dimana informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan  kebenarannya ikut merebak. Harapannya wartawan dapat terus meningkatkan  keahlian serta wawasannya dalam berbagai sektor termasuk industri hulu migas,” ungkapnya.

Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman berterima kasih dan mengapresiasi SKK Migas bersama KKKS Wilayah Aceh atas inisiasi dan terlaksananya Sosialisasi Kegiatan Hulu Migas dan Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) 2021.

“Ini sebagai bentuk perhatian serta kepedulian industri hulu migas kepada insan jurnalis di Wilayah Aceh,” paparnya.

Selanjutnya, dalam paparannya, Mantan Wakil Menteri ESDM RI Prof. DR.-Ing Ir. Rudi Rubiandini R.S. mengusung tema “Tata Kelola Industri Hulu  Migas dan Tantangan Kedepan” menjelaskan 4 topik terkait proses bisnis migas, tantangan migas nasional, industri migas di Sumbagut dan prospek migas dunia untuk mendatang.

“Tantangan migas nasional tidak terlepas dari isu nasional bisnis hulu migas,  konsumsi energi Indonesua terhadap  Dunia, produksi migas terhadap konsumsi migas nasional, persepsi yang salah tentang cost recovery dan Resource to Reserve to Production, Industri hulu migas terbukti telah menjadi faktor penting bagi pembangunan negara Republik Indonesia,” imbuh Rudi.

Sementara, Teuku Kemal Fasya, dalam Materi Kearifan Lokal dan Relasinya dengan Industri Hulu Migas, menyampaikan bahwa industri hulu migas lebih ramah secara ekologi dan sosial karena tidak merusak kontur geografis.

Relasi antara perusahaan hulu migas dengan masyarakat akan menjadi relasi yang saling mendukung jika  ada kesadaran dialog terus-menerus dan bertukar jiwa (imponderabilia).

“Peran pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten menjadi mitra strategis dalam mewujudkan model investasi migas yang akuntabel dan partisipatif,” jelas Teuku Kemal Fasya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *