Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan terjadi mundur jadwal onstream proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu. Onstream JTB dipastikan mundur ke tahun 2022.
Di sisi lain,SKK Migas buka diskusi dengan Pertamina EP Cepu untuk mempercepat onstream dari proyek JTB tersebut.
“Onstreamnya mundur ke 2022 dan diusahakan secepatnya di kuartal 1 kalau bisa. Sebab memang ada peralatan yang terlambat datangnya dari luar negeri. Lagi kita mau lihat lebih detail di sponsor meeting apa yang bisa kita lakukan untuk mempercepat,” kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman kepada ruangenergi.com,Selasa (14/12/2021) di Jakarta.
Dalam pemberitaan ruangenergi.com,PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memastikan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) sudah mencapai lebih dari 95.25 persen.
Beberapa equipment sudah mulai masuk fase commissioning. Namun, seperti dialami oleh proyek lain, bahwa proyek JTB ini terdampak pandemi Covid-19, dimana beberapa peralatan yang difabrikasi overseas terlambat.
“Saat ini progress project JTB mencapai 95.25% lebih, beberapa equipment sudah mulai masuk fase commissioning. Seperti project lain bahwa project JTB ini juga terdampak oleh pandemic Covid19 ini, dimana beberapa peralatan kita yang difabrikasi di luar negeri, terlambat akibat C19 ini. Walaupun demikian, PEPC bersama EPC Contractor dengan didukung oleh SKK Migas serta stakeholders yang lain, tetap berupaya untuk melakukan percepatan penyelesaian project ini,” kata Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Awang Lazuardi kepada ruangenergi.com,Senin (13/12/2021) di Jakarta.
Ketika ditanyakan kepadanya terkait target on stream dari JTB, Awang menjelaskan bahwa detailnya akan dibahas bersama dengan SKK Migas.
“Untuk detailnya akan kita bahas dengan SKK Migas, rencana akan dibahas dalam sponsor meeting,” tegas Awang dengan bersemangat.