SKK Migas dan Ditjen Migas Optimis PSN JTB Bisa Gas In Akhir Juli atau Awal Agustus 2022

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tetap optimis proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bisa mulai berproduksi pada akhir Juli, atau selambatnya Agustus 2022 mendatang.

SKK Migas terus-menerus memantau perkembangan dari proyek strategis nasion (PSN) JTB tersebut agar bisa segera memproduksikan gas.

“Diusahakan akhir bulan Juli ini ….atau awal Agustus paling telat…” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Kamis (14/07/2022) di Jakarta.

Terpisah, Dirjen Migas Tutuka Ariadji mengunjungi lapangan JTB untuk memastikan aspek safety sudah memenuhi standar keselamatan migas dalam kegiatan operasional lapangan gas tersebut

“Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam kunjungan kerja ke Proyek Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/7/2022).

Turut serta dalam kunker ini, Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Mustafid Gunawan dan Direktur Pembinaan Program Migas Dwi Anggoro Ismukurnianto, serta Dirut PT Pertamina EP Cepu Awang Lazuardi.

Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Namun masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi. “Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu,” tambah Tutuka.

Tutuka mengapresiasi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) atas pencapaiannya di mana JTB berhasil dibangun oleh anak bangsa. Selain itu, faktor keselamatan migas juga menjadi salah fokus utama karena sejak 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja.

“Kita mengapresiasi setinggi-tingginya PT Pertamina dan PT Pertamina Cepu. Kita akan terus bekerja sama untuk bisa melaksanakan gas in berjalan dengan baik dan selanjutnya pengiriman gas dari JTB ke industri dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan,” ujar Tutuka.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta menyampaikan, JTB merupakan proyek yang strategis karena dengan proyek JTB ini suplai gas di Jawa untuk industri dapat berjalan dengan baik.

“Oleh sebab itu, secara khusus kami memberikan apresiasi kepada PEPC, maupun Rekind dan SKK Migas yang telah bekerja dengan sangat serius. Sehingga pada bulan Juli ini gas in dan pada bulan Agustus bisa on stream,” ungkapnya.

Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan Proyek JTB ini. Terkait keselamatan, menurut Awang, JTB selalu mengedepankan aspek safety. Dirinya selalu menekankan kepada timnya untuk senantiasa mengedepankan keselamatan setiap tahap pekerjaan menuju on stream.

“Jangan mengorbankan safety untuk sekedar mengejar produksi. Tapi kita tetap mencoba best effort untuk perbaikan-perbaikan ke depan,” ujar Awang.