SKK Migas dan Husky CNOOC Madura Ltd Evaluasi Shipper Gas

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hingga jelang kuartal pertama 2024 terus mencari pembeli gas dari Lapangan MDA-MBH, MAC dan BD yang dioperasikan oleh kontraktor kontrak kerjasama Husky CNOOC Madura Limited (HCML) di Jawa Timur.

Tim komersialisasi SKK Migas bersama HCML masih merapatkan dulu untuk explore potensi pembeli. Siapa yang akan jadi shipper gas masih dicari. Shipper dimaksud dapat berupa perusahaan kontraktor Kontrak Karya Kerja Sama (KKKS), pembangkit listrik, pabrik pupuk, dan industri.

“Sedang didiskusikan dan dievaluasi antara HCML dengan Tim Komersialisasi SKK. Tantangannya di Jatim masih low demand industri Jatim, opsi solusinya dibawa atau disalurkan ke Jateng, dan perlu dihitung cost dan harganya di buyer dengan cermat karena akan ada toll fee dan biaya distribusi,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu (14/01/2024), di Jakarta.

Kurnia menambahkan, pihaknya juga belum mengetahui siapa pemungut toll fee or shipper dari gas yang dialirkan oleh HCML ketika ada pembeli.

“Belum tau, nanti dicarikan buyer nya dulu, baru dievaluasi penyalurannya lewat mana. Sampai saat ini potential buyer masih dievaluasi,”ungkap Kurnia.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky CNOOC Madura Limited (HCML) tengah mengembangkan dua lapangan baru, yaitu Lapangan MDK dan Lapangan MBF.

Adapun untuk Lapangan MDK dijadwalkan mulai berproduksi atau onstream pada 2026 sedangkan Lapangan MBF mulai onstream pada 2027.

VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengatakan, HCML saat ini memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC.

Dengan tiga lapangan utama ini produksi puncak sales gas HCML saat ini sebesar 250 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hal ini membuat operator dari Wilayah Kerja (WK) Madura Strait ini menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Oleh karenanya, dengan bertambahnya dua lapangan baru ini diharapkan tidak hanya akan membuat produksi HCML meningkat tetapi juga menjadi lebih terintegrasi untuk kegiatan produksi yang lebih masif.

Penambahan lapangan produksi gas baru ini juga mengukuhkan komitmen perusahaan untuk tetap menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur khususnya dan Indonesia ke depannya.

“Kami berharap melalui 3 lapangan yang ada saat ini dapat mendorong pertumbuhan berbagai industri di Jawa Timur dalam menyerap potensi suplai gas dari HCML. Seperti kita ketahui dalam beberapa waktu mendatang akan ada beberapa pengembangan industri di Jawa Timur,” kata Perkasa Sinagabariang  di Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).

Dia mengungkapkan, seluruh gas yang diproduksi oleh HCML digunakan untuk mendukung kebutuhan pupuk, listrik dan industri domestik. Hal ini sejalan dengan kebijakan SKK Migas dalam mengutamakan kebutuhan energi dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *