Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sedang menyiapkan secara serius kegiatan fracturing di blok migas non konvensional Sumur Gulamo yang dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Hasil fracturing ini sangat penting untuk SKK Migas bersama dengan PHR memastikan secara teknis apakah feasible atau tidak kegiatan di sumur Gulamo tersebut.
“Sekarang untuk kegiatan MNK di Rokan, sumur Gulamo sedang siap-siap untuk kegiatan fracturing. Rencananya pemompaan untuk perekahan (fracturing) diadakan awal minggu depan. Hasil fracturing ini sangat penting untuk memastikan secara teknis feasible atau tidak,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, pemerintah melalui Badan Geologi (Bageol) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk memberikan sand (pasir) untuk supporting proses fracturing di blok migas non konvensional (MNK) yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan, di Riau.
Sepuluh sampel terbaik dari sculpting sand sudah dikirim ke Amerika Serikat untuk memilih mana sampel pasir yang terbaik untuk mendukung proses perekahan (fracturing).
Terdapat 2 sumur eksplorasi migas non konvensional (MNK) yakni Gulamo dan Kelok DET, yang merupakan sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah yang secara operasional sukses dan diharapkan akan memberikan tambahan sumber daya setelah kegiatan operasional dan evaluasi selesai dilaksanakan pengeboran.
“Kegiatan operasi pemboran 4 sumur eksplorasi lainnya adalah migas konvensional, yakni Pinang East, Mibasa, Sihangat dan Astrea masih berlangsung dan bahkan pada tahapan ini sudah menunjukkan hasil yang positif dan sedang menunggu uji kandungan lapisan maupun dilanjutkan ke tahapan produksi,” kata EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko seperti dikutip dari siaran pers PHR, Minggu (30/06/2024).