Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memaparkan kenapa harga (biaya) pengeboran berbeda-beda di setiap lapangan minyak dan gas (migas).
SKK Migas menjelaskan bahwa harga (biaya) pengeboran di daerah Jawa berbeda dengan di Sumatera.
“Ya pembebasan harga lahannya bedo.Di Sumatera nek hutan gampang. Harganya murah. Misalnya pengeboran butuh 1 hektar. Nah kalau di Jawa, di tengah pemukiman kan harga tanah mahal. Jadi harga pengeborannya mahal dong,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam bincang santai non virtual bersama ruangenergi.com Minggu (17/03/2024), di Jakarta.
Wahju bercerita, masing-masing daerah mempunyai kekhususan. Mengebor di laut dalam dan di laut dangkal, tentu saja harganya berbeda. Termasuk pengeboran di darat dan di rawa-rawa (swamp) juga beda harga (biaya)nya.
“Mengebor itu harga peralatan beda, ke dalaman beda. Semakin dalam semakin mahal. Terus spesifikasi pipa yang dipakai, beda harganya. Semakin tekanannya tinggi mosok sih pakai paralon?,” tutur Wahju berseloroh.
Tentu saja, lanjut Wahju, dibutuhkan pipa yang kuat, mungkin saja dipakai pipa stainless steel seperti untuk di lapangan CCS (carbon capture storage).
“Karena ini CCS karbondioksida, gasnya kan kemungkinan cukup korosif (berkarat), pipanya pasti materialnya sedikit lebih high grade daripada pipa yang sering dipakai. Jadi pasti pipa harganya lebih mahal dari pipa biasa.Sampeyan beli Mercy mosok harganya Kijang..hahah..pasti bedalah. Ini karena kebutuhannya beda, harga bedalah. Mahal itu karena kebutuhan, bukan mewah karena men-design. Itu harus dipisahkan. Kadang-kadang orang marah kalau kita pakai barang yang mewah, kita dianggap berlebihan padahal tidaklah..karena kebutuhannya memang begitu,” cetus Wahju.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina Hulu Rokan mengklaim memerlukan biaya 600.000 hingga 2.0000.000 dolar Amerika Serikat (AS) untuk pengeboran satu sumur minyak di kawasan Hulu Rokan, Provinsi Riau. Namun semua itu tergantung kedalaman dari sumur-sumur tersebut.
Laju penembusan (rate of penetration/ROP) sangat mempengaruhi biaya pengeboran. Laju penembusan yang besar dapat menyebabkan biaya pengeboran lebih kecil dibandingkan laju penembusan yang kecil. Hal ini karena pada laju penembusan (ROP) yang besar membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan laju penembusan (ROP) yang kecil.
Sehingga hal ini akan mempengaruhi besaran biaya sewa peralatan-peralatan pengeboran. Laju penembusan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik batuan, kombinasi WOB (Weigth on Bit) dan RPM (Rotation per Minute), pahat (bit), fluida pengeboran atau lumpur pengeboran serta hidrolika pengeboran.