SKK Migas Kasih Karpet Merah ke ENI, Arahkan Buat Fasiltas Baru Pasca Discovery GN-1

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.comSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) siap gelar karpet merah untuk ENI Indonesia.

Hal ini dilakukan karena SKK Migas  memberikan apresiasi atas penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal Kalimantan Timur dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf).

“Kalau ada ENI, kita kasih karpet merah. Kenapa? Dengan 5 TCF, kalau bisa dikembangkan Bontang itu bisa hidup 5 train. Yang kedua, kalau orang perkirakan Bontang (Kilang LNG Bontang) itu mati karena gasnya gak ada, kini bisa hidup. Trinnya bisa nambah, umurnya bisa panjang,” kata Deputi Eksplorasi SKK Migas Wahju Wibowo di sela-sela acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi Tahun 2023, Selasa (03/10/2023) di Jakarta..

Tidak hanya itu, kalau 5 TCF gas yang didapat ENI, maka terpaksa mereka akan membuat baru fasilitas produksi untuk bisa menampung gas dari Geng North ini.

“ENI akan buat hub baru. IDD itu luas, akan bagus kalau diintegrasikan dengan Jangkrik.Tapi yang Utara, penemuan West Ganal ini, Geng North ini, kalau dimasukkan sini sayang, karena nanti fasilitasnya terlalu kecil harus bikin baru.Kalau kecil kan terbatas kita nanti.Hanya 700-750 mmscfd kapasitasnya. Kalau ini gede (produksinya) nanti nutup yang lain. Mending nanti bikin sendiri, kemana larinya?  Ya ke Bontang tetap,” ucap Wahju.

Strategi SKK Migas,lanjut WW,sapaan akrab Wahju, akan memaksimumkan Floating Production Unit (FPU) Jangkrik tetap dikapasitas maksimal.

“Kalau nanti Geng North di develop, nanti kita pikirkan bikin yang  baru,”cetus Wahju.

Dalam catatan ruangenergi.com,Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas penemuan Eni dalam jumlah yang signifikan di Wilayah Kerja North Ganal.

Dwi menambahkan, dengan perkiraan awal penemuan gas in Place 5 Tcf maka akan menjadi salah satu giant discovery yang akan meningkatkan secara signifikan cadangan gas untuk mendukung peningkatan produksi migas nasonal secara berkelanjutan dan mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Penemuan Giant Discovery tersebut diyakini dapat lebih mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif dimasa yang akan datang mengingat potensi migas nasional masih menjanjikan karena dari 128 cekungan, masih ada 68 cekungan yang belum di bor.

“Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu international oil company (IOC) akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu buah dari salah satu upaya Pemerintah meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional” terang Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwa SKK Migas akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Eni untuk tahapan-tahapan selanjut agar penemuan raksasa tersebut dapat segera di monetisasi.

Penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat di produksi sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah. Hal ini didukung pula dengan infrastruktur gas yang sudah tersedia di Kalimantan Timur sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.