Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya keras untuk mengejar target onstream Lapangan Abadi, blok Masela yang dioperasikan Inpex Masela Ltd di kuartal keempat tahun 2029.
SKK Migas kini tengah menyiapkan juga pengeboran sejumlah sumur baru di blok Masela dan mulai persiapan di tahun 2026 mendatang.
“Pengeboran pasti adalah….nanti mulai persiapan di 2026 dan mulai pengeboran di 2027. Pengeboran sumur tidak memakan waktu lama seperti pembangunan FPSO dan OLNG untuk mengolah minyak dan gas produksi dari sumur yang dibor,” kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Wahju bercerita, proyek sebesar Masela ABADI dengan lingkup seperti itu memang butuh waktu lama, dan 4-5 tahun itu sudah cepat.
Dalam catatan ruangenergi.com, Vice President Corporate Services INPEX Masela, LTD. Henry Banjarnahor mengatakan sudah dilakukan kick of meeting pada 20 Maret 2024 bersama dengan tim Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk sumber pembiayaan pengembangan blok Masela.
Henry menjelaskan hal tersebut merespon pertanyaan dari anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian yang bertanya tentang sumber pembiayaan setelah PoD Masela disetujui oleh Pemerintah Indonesia melalui SKK Migas.
“Untuk financing, kita baru melakukan kick of meeting tanggal 20 Maret, dan sekarang sedang di follow up oleh tim Inpex dan SKK Migas,” kata Henry di KomisiI VII DPR RI saat RDP dengan Kepala SKK Migas, Dirut PT Pertamina Hulu Energi dan Presiden Direktur Inpex Masela Ltd, dengan agenda: 1.Progres proyek lapangan abadi blok Masela 2.Lain-lain Rabu, (27/03/2024), di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, di hadapan Komisi VII DPR RI, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memastikan Inpex memakai cost recovery untuk pengelolaan lapangan Abadi di Blok Masela.
“Iya untuk blok Masela memakai cost recovery dengan split yang ditentukan,” kata Dwi.