Jakarta,ruangenergi.com–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengklaim hingga minggu ke dua di bulan April 2021 belum mendapatkan laporan resmi siapa yang memenangkan pertarungan memiliki saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).
Blok Rokan selama ini mendapat pasokan listrik dari PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), anak perusahaan CPI dan saham mayoritasnya dimiliki oleh Chevron Standar Limited. PT MCTN berkontrak dengan CPI untuk menyediakan dan memasok listrik dan uap di WK Rokan dengan kapasitas listrik 300 MW dan uap 3.140 MMBTU.
“Tender terbuka kelihatannya dan SKK Migas tidak tahu siapa yang menang karena belum mendapatkan laporannya,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Senin (19/04/2021).
Padahal berdasarkan informasi yang diterima ruangenergi.com, CSL akan mengumumkan pemenang tender MCTN pada 16 April 2021. Namun hingga saat ini belum ada satupun pengumuman.
Tahun Berdirinya MCTN
Kontrak itu akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya kontrak CPI di Blok Rokan. Semua komponen biaya investasi dan biaya operasi PLTGU Cogen dibayar oleh CPI melalui pembayaran bulanan selama masa kontrak. Logikanya selama ini,pemerintah telah mengganti biaya investasi pembangunan aset Cogen, biaya operasi dan pemeliharaan, dan nilai finansial dari pemegang saham selama masa kontrak yang diperhitungkan dalam skema Cost of Recovery (CoR).Dengan habisnya masa kontrak CPI di WK Rokan, PLTGU Cogen seharusnya dikembalikan kepada negara. Alasannya, biaya pembangunan dan biaya operasional pembangkit itu sudah sepenuhnya diganti oleh negara kepada CPI.
Ruangenergi.com mendapatkan informasi bahwa MCTN didirikan tahun 1998, berdasarkan kesepakatan antara Badan Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing (BPPKA, cikal bakal SKK Migas) dengan Caltex Pacific Indonesia (Cikal bakal Chevron Pacific Indonesia). Atas kesepakatan itu, diputuskanlah untuk membangun North Duri Cogeneration (NDC) plant.
Dalam kesepakatan BPPKA dengan Caltex, diputuskan bahwa pendirian MCTN tidak dimasukkan ke dalam komponen cost recovery karena seluruh pendanaan pembangunan NDC yang dilakukan MCTN murni dana dari Caltex Standard Limited (CSL). Pihak CSL melalui anak usahanya di Indonesia yakni PT Caltex Pacific Indonesia membangun NDC dan diijinkan oleh BPPKA di lokasi lapangan migas Duri yang berada di blok Rokan di Provinsi Riau.
Ongkos Jahit
PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) sebagai pemilik North Duri Cogeneration (NDC) Plant memiliki kontrak dengan PT Chevron Pacific Indonesia untuk menyediakan listrik dan steam (uap). Proses penghasilan listrik dan uap ini dilakukan dengan menggunakan turbin dan NDC Plant memiliki tiga buah Combustion Turbine (CT) yang masing-masing mempunyaikemampuan pembangkitan listrik (capability performance) 100 MW. Nah di sini BPKKA dan CPI sepakat memberikan “ongkos jahit” atas listrik yang dihasilkan oleh NDC selama mensupply listrik ke blok Rokan. Adapun “ongkos jahit” itu dimasukkan ke dalam cost recovery karena dianggap bagian dari upaya memproduksikan minyak di blok Rokan.
Untuk tetap menjaga kemampuan pembangkitan listriknya berada pada titik maksimum, PT MCTN memerlukan ramalan tentang kemampuan pembangkitan listrik masing-masing turbin untuk beberapa waktu mendatang, sehingga segala gejala-gejala yang dapat menurunkan kemampuan kerja turbin dapat di minimalisir.
Power plant ini beroperasi dengan frekuensi jaringan 60 Hz sesuai dengan sistem Amerika Serikat dan merupakan bagian dari sistem interkoneksi listrik PT. CPI yang meliputi Minas, Rumbai, Duri , dan Dumai.NDC Plant yang dioperasikan oleh MCTN memiliki 3 sistem pembangkit listrik tenaga gas buatan Siemens Westing house yang berkapasitas masing-masing 100 MW dan 3 buah HRSG (Heat Recovery Steam Generator) Deltak Two Stage Duct Firing dengan kapasitas 120 MBCWEPD (Thousand Barrel of Cool Water Equivalent Per Day), yang berbahan bakar gas alam.
NDC Plant adalah stasiun pembangkit yang memberikan kontribusi listrik terbesar bagi PT.CPI, lebih dari 70% kebutuhan listrik PT.CPI ditanggung oleh NDC Plant. Selain listrik, NDC Plant juga menyuplai Steam(uap) lebih kurang 20% dari kebutuhan PT.CPI.