Prabumulih, Sumsel, ruangenergi.com- Sektor hulu minyak dan gas bumi (Migas) nasional kembali mendapatkan suntikan energi positif. PT Pertamina EP Asset 2 (kini bagian dari PT Pertamina Hulu Rokan/PHR Zona 4) berhasil menorehkan prestasi gemilang dari pengeboran sumur pengembangan Talang Jimar (TLJ-258) di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Berdasarkan laporan resmi dari Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, sumur ini telah melalui uji produksi dengan hasil sementara yang sangat memuaskan, mencapai 1.422 barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas sebesar 3,29 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Laporan “Good News” yang disampaikan langsung oleh Djoko Siswanto kepada jajaran Menteri dan Wakil Menteri ini menggarisbawahi upaya nyata untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Produksi Melampaui Target, Anggaran Lebih Hemat
Pengeboran sumur TLJ-258, yang dimulai sejak 17 September 2025, menunjukkan efisiensi kerja yang patut diacungi jempol. Meskipun menggunakan metode pengeboran miring (Directional Well) yang lebih kompleks, tim PHR Zona 4 berhasil menuntaskan pengeboran hingga kedalaman akhir 1.916 meter dalam total waktu hanya 30 hari, jauh lebih cepat dari rencana awal 50 hari.
“Alhamdulillah, hasil ini adalah kabar baik bagi ketahanan energi kita. Sumur ini tidak hanya tuntas lebih cepat, tapi juga sangat efisien dalam penggunaan anggaran,” kata Djoko Siswanto dalam laporannya.
Efisiensi biaya menjadi sorotan utama. Untuk keseluruhan fase pengeboran dan uji produksi hingga 19 Oktober 2025, biaya yang dikeluarkan tercatat sebesar USD 5.489.256, atau hanya sekitar 76,83% dari dana yang disetujui (AFE) oleh SKK Migas. Penghematan signifikan ini menunjukkan praktik kerja yang disiplin dan efektif di lapangan.
Lapisan Emas Talang Jimar Barat
Sumur TLJ-258 mendapatkan “cairan hitam” dari lapisan Formasi Talang Akar (TAF-C) yang terkenal subur, tepatnya di dua interval pada kedalaman sekitar 1.473 hingga 1.480 meter.
Lokasi pengeboran yang berada di Struktur Talang Jimar Barat, sekitar 5 kilometer di sebelah Tenggara Kota Prabumulih, memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu lumbung energi utama Indonesia.
Untuk mengoptimalkan produksi minyak, tim PHR Zona 4 menggunakan metode Artificial Lift berupa Pompa ESP (Electric Submersible Pump), yang merupakan teknologi modern untuk mendorong minyak ke permukaan, menuju fasilitas penampungan (TOS MTU).
Keberhasilan sumur TLJ-258 ini diharapkan menjadi langkah maju dalam mencapai target produksi migas nasional yang ambisius, serta memperkuat peran PT Pertamina sebagai produsen migas terbesar di Tanah Air.
“Atas perhatian dan doa serta dukungan Bapak-Ibu semua, kami ucapkan terima kasih,” tutup Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras kolektif di bawah koordinasi SKK Migas.