Jakarta, ruangenergi.com – Produksi gas di wilayah Kalimantan Timur memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia. Kedudukan ini belum tergantikan, terbukti selama 5 (lima) tahun terakhir hingga awal 2023 ini, produksi gas dari wilayah ini rata-rata menopang sekitar 20% produksi gas nasional.
East Kalimantan Gas Management Committee (EKGMC) 2024 merupakan upaya SKK Migas mendorong KKKS untuk percepatan onstream proyek-proyek gas besar di Kalimantan dan percepatan penyelesaian berbagai isu dengan masuknya lapangan-lapangan baru di East Kalimantan System, serta upaya untuk reaktivasi tambahan kilang LNG Bontang untuk penambahan produksi yang signifikan mulai tahun 2027 dengan onstream-nya lapangan produksi dari lapangan-lapangan baru baru di daerah Kalimantan Timur, yaitu Geng North, Gehem, Gendalo, Gandang, Maha, Sis-A dan OPL Louise – Nonny – Muara – Tanjung Una, dengan peak produksi sekitar 2100 MMSCFD (inlet gas) di tahun 2030.
Sebagai wujud komitmen semua pihak di East Kalimantan System, pada EKGMC ke-15 Tahun 2024 ini telah dilakukan ceremony penandatangan Struktur Organisasi East Kalimantan Gas Management Committee dan Key Terms of the Amended and Restated Principles (A/R Principles) for East Kalimantan System Reform oleh para Kontraktor, dimana perjanjian A/R Eastkal Principle Reform akan difinalisasi di September 2024. EKGMC ke-15 Tahun 2024 ini dikoordinir oleh Divisi Optimalisasi Cadangan sebagai Sekretaris EKGMC, dan bersama sub-committees telah memastikan bahwa semua isu strategis berhasil diselesaikan dengan baik dan hal-hal terkait reaktivasi Kilang LNG Bontang telah disepakati bersama.