Jakarta,ruangenergi.com-Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Yunus optimis masa depan hulu migas Indonesia ada pada gas bumi.
Itu sebabnya diperlukan dukungan dari Pemerintah untuk bisa menyediakan infrastruktur guna membawa gas bumi tersebut dimanfaatkan bagi pasar domestik.
“Membawa gas bumi menggunakan infrastruktur pipa akan menjadi mudah jika Pemerintah menyediakannya. Dan ini akan membuat harga gas menjadi murah sampai ke konsumen karena beban pembangunan infrastrukturnya dibangun dan disediakan oleh Pemerintah sehingga tidak dibebankan kepada konsumen,” kata Taslim dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Rabu (05/10/2022) di Bandung.
Optimis Capai 1 Juta BOPD
Terpisah,Tenaga Ahli SKK Migas Ngatijan memberikan closing remaks saat paparan dihadapan awak media dalam acara FGD Media,SKK dan KKKS, menyatakan bahwa:
Capaian Produksi migas tahun 2022 dipengaruhi oleh pandemi covid, unplanned shutdown, penurunan produksi secara alamiah dan pergeseran jadwal pemboran karena keterbatasan rig.
Kegiatan pemboran, wo/ws yang massif tahun ini akan menjadi modal utama untuk mencapai produksi migas yang terus meningkat di tahun depan dan selanjutnya.
Berbagai upaya telah dilakukan, antara lain: melakukan audit operasi, optimasi planned shutdown, filling the gap, program no cure no pay/performance based/aliansi, one door service policy dalam hal perijinan dan pembebasan lahan, koordinasi dengan instansi terkait, pemberian insentif, usulan revisi peraturan, one on one meeting antar Manajemen SKKMigas dengan Manajemen KKKS dan terus mencari langkah terobosan teknis, non teknis maupun komersial untuk meningkatkan produksi migas nasional.
“SKK Migas Sangat optimis dapat merealisasikan produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030 karena telah dilakukan persiapan yang matang mulai dari identifikasi potensi sub surface, rencana aksi dan implementasinya ke dalam Rencana Strategis SKKMigas IOG 4.0. Kolaborasi para stakeholder untuk mengatasi hambatan yang
dihadapi, kegiatan utama hulu migas yang masif, agresif dan efisien menjadi kata kunci keberhasilan,” tegas Ngatijan dengan semangat.